Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Kutai Kartanegara (TP-PKK Kukar), Kalimantan Timur, berkomitmen membantu program pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
"Tentu banyak pihak yang terlibat dalam penurunan angka stunting, terutama instansi terkait di pemerintah daerah, kemudian swasta, lembaga, dan yang tak kalah penting adalah pos pelayanan terpadu (posyandu) yang memang tersebar di desa/kelurahan," ujar Ketua TP PKK Kukar Maslianawati Edi Damansyah di Tenggarong, Jumat.
Tahun 2023 angka prevalensi stunting di Kalimantan Timur (Kaltim) masih tercatat 22,9 persen, turun dari tahun sebelumnya yang tercatat 23,9 persen, sedangkan target Kaltim tahun ini adalah turun menjadi 12,83 persen, di atas nasional yang ditargetkan 14 persen.
Untuk itu, melalui semangat kolaborasi dan dedikasi tinggi, TP PKK Kukar optimis dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kukar, sehingga secara otomatis juga membantu target oleh Provinsi Kaltim.
"Hingga kini kami terus menjalankan program untuk penurunan stunting, apalagi pemerintah pusat ingin semua pihak menyatukan persepsi dan menguatkan koordinasi demi langkah terbaik dalam upaya menurunkan stunting," kata Maslianawati.
Terkait kolaborasi dengan Posyandu yang tersebar di semua desa/kelurahan, sama dengan kepengurusan PKK yang juga tersebar, maka pihaknya akan lebih mudah melakukan penanganan, karena posyandu dan PKK sama-sama memiliki kader hingga desa sehingga lebih mudah melakukan penanganan stunting.
Para kader dari dua lembaga ini bahkan sudah bergerak sejak beberapa tahun lalu, misalnya pemberian makanan tambahan untuk menopang asupan gizi bagi ibu hamil, menyusui, dan balita yang stunting.
Sedangkan untuk ke depan, kegiatan tersebut akan terus dijalankan, ditambah dengan perlakuan khusus untuk penanganan dan pencegahan stunting, seperti dengan perhatian khusus bagi keluarga yang rawan mengandung atau melahirkan bayi stunting.
"TP PKK Kabupaten Kukar akan terus berupaya melakukan pembinaan Posyandu di setiap desa dan kelurahan, memperhatikan segala upaya yang telah dan sedang dilakukan para kader, mengevaluasi, kemudian menambah inovasi terhadap kegiatan yang berjalan agar cita-cita bersama menurunkan angka stunting terwujud," katanya.(Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Tentu banyak pihak yang terlibat dalam penurunan angka stunting, terutama instansi terkait di pemerintah daerah, kemudian swasta, lembaga, dan yang tak kalah penting adalah pos pelayanan terpadu (posyandu) yang memang tersebar di desa/kelurahan," ujar Ketua TP PKK Kukar Maslianawati Edi Damansyah di Tenggarong, Jumat.
Tahun 2023 angka prevalensi stunting di Kalimantan Timur (Kaltim) masih tercatat 22,9 persen, turun dari tahun sebelumnya yang tercatat 23,9 persen, sedangkan target Kaltim tahun ini adalah turun menjadi 12,83 persen, di atas nasional yang ditargetkan 14 persen.
Untuk itu, melalui semangat kolaborasi dan dedikasi tinggi, TP PKK Kukar optimis dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kukar, sehingga secara otomatis juga membantu target oleh Provinsi Kaltim.
"Hingga kini kami terus menjalankan program untuk penurunan stunting, apalagi pemerintah pusat ingin semua pihak menyatukan persepsi dan menguatkan koordinasi demi langkah terbaik dalam upaya menurunkan stunting," kata Maslianawati.
Terkait kolaborasi dengan Posyandu yang tersebar di semua desa/kelurahan, sama dengan kepengurusan PKK yang juga tersebar, maka pihaknya akan lebih mudah melakukan penanganan, karena posyandu dan PKK sama-sama memiliki kader hingga desa sehingga lebih mudah melakukan penanganan stunting.
Para kader dari dua lembaga ini bahkan sudah bergerak sejak beberapa tahun lalu, misalnya pemberian makanan tambahan untuk menopang asupan gizi bagi ibu hamil, menyusui, dan balita yang stunting.
Sedangkan untuk ke depan, kegiatan tersebut akan terus dijalankan, ditambah dengan perlakuan khusus untuk penanganan dan pencegahan stunting, seperti dengan perhatian khusus bagi keluarga yang rawan mengandung atau melahirkan bayi stunting.
"TP PKK Kabupaten Kukar akan terus berupaya melakukan pembinaan Posyandu di setiap desa dan kelurahan, memperhatikan segala upaya yang telah dan sedang dilakukan para kader, mengevaluasi, kemudian menambah inovasi terhadap kegiatan yang berjalan agar cita-cita bersama menurunkan angka stunting terwujud," katanya.(Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024