Sebanyak enam unit Posko Kesehatan yang disiagakan oleh Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, selama cuti bersama dan libur lebaran musim ini, telah memberikan pelayanan di Posko Kesehatan dengan melayani sebanyak 308 kasus.
"Sebanyak 308 kasus yang dilayani ini yang terbanyak adalah penyakit diare, ini karena pola konsumsi yang tidak terkontrol pasca-Lebaran akibat makanan dan minuman yang melimpah saat lebaran," kata Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Samarinda Meliyani Agustini di Samarinda, Selasa.
Tingginya kasus diare ini sesuai dengan prediksi sebelumnya, yakni prediksi atas pengalaman pasca-Lebaran tahun-tahun sebelumnya dengan kondisi yang sama.
Padahal Meliyani saat Ramadhan lalu sudah berkali-kali mengingatkan kepada masyarakat agar menjaga pola makan saat puasa dan saat Lebaran. Apalagi saat Idul Fitri yang mudah tergoda oleh aneka makanan dan minuman yang begitu banyak, sehingga jika tidak dikontrol, maka bisa menyebabkan diare maupun penyakit lain.
Sedangkan enam Posko Kesehatan tersebut tersebar pada berbagai penjuru Kota Samarinda, baik di pertengahan maupun di daerah pinggiran, sehingga segenap masyarakat mudah menjangkau meski pemukiman warga tersebar.
Rincian dari enam posko itu terdiri atas empat posko di puskesmas yang selama ini melayani unit gawat darurat (UGD) 24 jam, kemudian dua puskesmas yang selama ini telah melayani rawat inap.
Sebanyak empat puskesmas tersebut adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Palaran, Puskesmas Bantuas, Puskesmas Trauma Center, dan Puskesmas Lempake, sedangkan dua posko Puskesmas yang melayani rawat inap adalah Puskesmas Sungai Siring dan Puskesmas Makroman.
"Selain menangani 308 kasus, saat libur lebaran kemarin petugas juga menangani 15 kasus kecelakaan lalu lintas, namun kasus kecelakaan ini lebih banyak dilayani oleh Doctor On Call di nomor 119. Doctor on Call ini juga siaga selama libur lebaran dan cuti bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024