Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi 32 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sehingga semua pihak terkait diharapkan melakukan penanganan sesuai prosedur.
 
"Sebanyak 32 titik panas ini terpantau sepanjang Rabu (10/4) kemarin, mulai pukul 01.00 hingga 24.00 Wita," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Kamis.
 
Sebaran titik panas ini telah disampaikan ke pihak terkait, seperti Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar dapat dilakukan tindakan sesuai prosedur.
 
Jumlah titik panas sebanyak ini mengalami kenaikan ketimbang hari sebelumnya, Selasa (9/4), yang terpantau 14 titik dan tersebar di dua kabupaten, yakni Kutai Timur 13 titik dan Kutai Kartanegara satu titik.
 
Mengingat jumlah titik panas mengalami peningkatan, katanya, semua pihak diminta selalu waspada dan saling mengingatkan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan.

"Kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga hal ini menyebabkan dahan, ranting, dan daunnya mengering yang rawan terjadi kebakaran," katanya.

Ia mengatakan 32 titik panas yang terpantau pada Rabu (10/4) tersebar di dua kabupaten, yakni Kutai Timur 31 titik dan di Kutai Kartanegara ada satu titik panas.
 
Rinciannya, di Kutai Timur yang terpantau 31 titik tersebar pada sembilan kecamatan yakni Sangatta Utara (2), Bengalon (15), Kaubun (1), Kongbeng (2), Long Mesangat (1), Muara Ancalong (2), Muara Wahau (2), Telen (5), dan Teluk Pandan (1) titik, semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
 
Di Kutai Kartanegara satu titik di Kecamatan Muara Kaman yang juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.

Ia menjelaskan titik panas merupakan daerah yang memiliki suhu permukaan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan daerah di sekitarnya, yakni berdasarkan ambang batas suhu tertentu yang terpantau satelit penginderaan jarak jauh.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024