Nunukan (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 16 patok perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Sei Menggaris Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ditemukan mengalami kerusakan yang disebabkan oleh pembukaan lahan oleh sebuah perusahaan.
Komandan Kodim 0911/Nunukan, Letkol Inf Putra Widiastawa membenarkan adanya kerusakan patok perbatasan di Kecamatan Sei Menggaris yang diketahuinya atas laporan warga setempat.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, ia mengaku untuk memastikan kebenaran laporan warga itu pihaknya langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengecekan ke lokasi dan ternyata benar terdapat 16 patok perbatasan kedua negara yang mengalami kerusakan.
Putra Widiastawa menambahkan, kerusakan tersebut untuk sementara diduga oleh ulah sebuah perusahaan yang melakukan pembukaan lahan perkebunan.
"Mengenai informasi kerusakan patok perbatasan tersebut berdasarkan laporan warga setempat, dan langsung memerintah anggota untuk melakukan pengecekan di lokasi kebenaran informasi itu," ujar dia melalui sambungan telepon.
Ia mengungkapkan, ulah ini tidak dapat ditolerir karena dapat berakibat fatal dengan mengancam keutuhan NKRI apabila tidak segera diatasi serta tidak tertutup kemungkinan dapat merusak hubungan kedua negara bertetangga.
"Memang telah terjadi kerusakan patok perbatasan itu dan ini sifatnya kriminal maka langsung melaporkan kepada aparat kepolisian untuk mekakukan pengusutan," ujar dia lagi.
Permasalahan patok perbatasan kedua negara selama ini menjadi perhatian serius untuk menjaganya karena berkaitan dengan kedaulatan kedua negara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Komandan Kodim 0911/Nunukan, Letkol Inf Putra Widiastawa membenarkan adanya kerusakan patok perbatasan di Kecamatan Sei Menggaris yang diketahuinya atas laporan warga setempat.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, ia mengaku untuk memastikan kebenaran laporan warga itu pihaknya langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengecekan ke lokasi dan ternyata benar terdapat 16 patok perbatasan kedua negara yang mengalami kerusakan.
Putra Widiastawa menambahkan, kerusakan tersebut untuk sementara diduga oleh ulah sebuah perusahaan yang melakukan pembukaan lahan perkebunan.
"Mengenai informasi kerusakan patok perbatasan tersebut berdasarkan laporan warga setempat, dan langsung memerintah anggota untuk melakukan pengecekan di lokasi kebenaran informasi itu," ujar dia melalui sambungan telepon.
Ia mengungkapkan, ulah ini tidak dapat ditolerir karena dapat berakibat fatal dengan mengancam keutuhan NKRI apabila tidak segera diatasi serta tidak tertutup kemungkinan dapat merusak hubungan kedua negara bertetangga.
"Memang telah terjadi kerusakan patok perbatasan itu dan ini sifatnya kriminal maka langsung melaporkan kepada aparat kepolisian untuk mekakukan pengusutan," ujar dia lagi.
Permasalahan patok perbatasan kedua negara selama ini menjadi perhatian serius untuk menjaganya karena berkaitan dengan kedaulatan kedua negara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014