Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berencana membuat usaha terpadu dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan pengembangan wisata di Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Untuk mendukung ketahanan pangan dan pengembangan wisata bagi masyarakat di IKN, maka sudah seharusnya kita memiliki usaha terpadu,” kata Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik di Samarinda, Sabtu.
Pada kesempatan itu Akmal Malik didampingi Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana serta tokoh masyarakat dan politik Decky Samuel mengunjungi lokasi Museum dan Galeri Dayak milik Syaharie Jaang di Batu Cermin Samarinda.
Menurut Akmal, usaha terpadu yang dimaksudkan adalah kegiatan usaha atau rumah produksi yang tidak meninggalkan unsur budaya maupun obyek wisata di sekitar kegiatan produksi tersebut.
Akmal mengatakan pihaknya merencanakan pembangunan rumah produksi pisang atau digoreng secara kering. Sehingga memerlukan lahan yang luas dan terjangkau. Bahkan, jika perlu ada kombinasi wisata.
“Di sini produksinya, tanam dan pengemasan,hingga dipasarkan. Baik lokal, nasional hingga internasional. Terutama mendukung kebutuhan pangan IKN,” jelasnya.
Karena itu, Akmal bersama sejumlah pihak akan berkoordinasi untuk pengembangan usaha terpadu tersebut.
“Terutama pengelolaan itu dilakukan oleh petani milenial yang ada di daerah," harap Akmal Malik.
*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Untuk mendukung ketahanan pangan dan pengembangan wisata bagi masyarakat di IKN, maka sudah seharusnya kita memiliki usaha terpadu,” kata Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik di Samarinda, Sabtu.
Pada kesempatan itu Akmal Malik didampingi Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana serta tokoh masyarakat dan politik Decky Samuel mengunjungi lokasi Museum dan Galeri Dayak milik Syaharie Jaang di Batu Cermin Samarinda.
Menurut Akmal, usaha terpadu yang dimaksudkan adalah kegiatan usaha atau rumah produksi yang tidak meninggalkan unsur budaya maupun obyek wisata di sekitar kegiatan produksi tersebut.
Akmal mengatakan pihaknya merencanakan pembangunan rumah produksi pisang atau digoreng secara kering. Sehingga memerlukan lahan yang luas dan terjangkau. Bahkan, jika perlu ada kombinasi wisata.
“Di sini produksinya, tanam dan pengemasan,hingga dipasarkan. Baik lokal, nasional hingga internasional. Terutama mendukung kebutuhan pangan IKN,” jelasnya.
Karena itu, Akmal bersama sejumlah pihak akan berkoordinasi untuk pengembangan usaha terpadu tersebut.
“Terutama pengelolaan itu dilakukan oleh petani milenial yang ada di daerah," harap Akmal Malik.
*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024