Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono menekankan pentingnya usaha lebih dalam mengawal inflasi pangan di tahun 2024, termasuk di periode Hari Besar Keagamaan nasional (HBKN).
“Kita perlu bekerja lebih keras lagi dalam mengawal inflasi pangan di tahun 2024, termasuk pada periode Hari Besar Keagamaan nasional (HBKN) guna memastikan tersedianya pasokan dan keterjangkauan harga,” kata Doni Joewono saat memberikan arahan pada Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Wilayah Kalimantan Tahun 2024 di Pendopo Odah Etam, Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Rabu .
Doni mengatakan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, ada potensi kenaikan harga pangan seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat.
Sementara itu, pada musim panen diperkirakan berlangsung pada akhir Maret dan April tahun 2024 ini, Sehingga diharapkan inflasi selama HBKN Ramadan dan Idul Fitri dapat terkendali.
Doni memaparkan beberapa tantangan penting yang perlu diantisipasi dan ditangani termasuk pasokan dan distribusi menghadapi kondisi curah hujan tinggi serta pemenuhan pasokan pangan impor yang perlu mendapat perhatian bersama untuk mencegah tekanan inflasi lebih lanjut
Sejumlah permasalahan struktural seperti produksi dan antar waktu, serta terus diupayakan solusi melalui sinergi erat tim pengendali inflasi pusat dan daerah TPID
Secara khusus di Kalimantan, sejalan dengan potensi peningkatan permintaan sebagai dampak masif pembangunan proyek strategis nasional, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN), upaya penguatan pasokan dan efisiensi rantai pasok menjadi krusial untuk memastikan stabilitas harga dan ketahanan pangan di wilayah Kalimantan.
Oleh karenanya diperlukan sinergi erat Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) melalui GNPIP di berbagai daerah.
Program GNPIP tahun 2024 diperkuat dengan mengusung 7 program dan 12 sub program, dengan fokus komoditas yaitu beras, aneka cabai, dan bawang merah, serta komoditas lainnya yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi di masing-masing wilayah.
Ia mengatakan sinergi GNPIP diharapkan menjadi akselerator langkah konkret bersama untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan dan mendukung ketahanan pangan nasional dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
“Kita perlu bekerja lebih keras lagi dalam mengawal inflasi pangan di tahun 2024, termasuk pada periode Hari Besar Keagamaan nasional (HBKN) guna memastikan tersedianya pasokan dan keterjangkauan harga,” kata Doni Joewono saat memberikan arahan pada Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Wilayah Kalimantan Tahun 2024 di Pendopo Odah Etam, Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Rabu .
Doni mengatakan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, ada potensi kenaikan harga pangan seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat.
Sementara itu, pada musim panen diperkirakan berlangsung pada akhir Maret dan April tahun 2024 ini, Sehingga diharapkan inflasi selama HBKN Ramadan dan Idul Fitri dapat terkendali.
Doni memaparkan beberapa tantangan penting yang perlu diantisipasi dan ditangani termasuk pasokan dan distribusi menghadapi kondisi curah hujan tinggi serta pemenuhan pasokan pangan impor yang perlu mendapat perhatian bersama untuk mencegah tekanan inflasi lebih lanjut
Sejumlah permasalahan struktural seperti produksi dan antar waktu, serta terus diupayakan solusi melalui sinergi erat tim pengendali inflasi pusat dan daerah TPID
Secara khusus di Kalimantan, sejalan dengan potensi peningkatan permintaan sebagai dampak masif pembangunan proyek strategis nasional, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN), upaya penguatan pasokan dan efisiensi rantai pasok menjadi krusial untuk memastikan stabilitas harga dan ketahanan pangan di wilayah Kalimantan.
Oleh karenanya diperlukan sinergi erat Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) melalui GNPIP di berbagai daerah.
Program GNPIP tahun 2024 diperkuat dengan mengusung 7 program dan 12 sub program, dengan fokus komoditas yaitu beras, aneka cabai, dan bawang merah, serta komoditas lainnya yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi di masing-masing wilayah.
Ia mengatakan sinergi GNPIP diharapkan menjadi akselerator langkah konkret bersama untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan dan mendukung ketahanan pangan nasional dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024