Hasil pemantauan rukyatulhilal oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan di Masjid Balikpapan Islamic Center masih berada di bawah 1 derajat.
"Titik hilal sekitar pukul 18.26 Wita itu berada di 0,33 derajat," kata Kepala Stasiun geofisika Balikpapan, Rasmid, Minggu (10/3).
Titik itu juga masih sama ketika matahari terbenam, namun hanya berlangsung selama dua menit.
"Sehingga tidak ter-observasi dengan baik," ungkapnya.
Hasil di bawah 1 derajat itu kata Rasmid hampir menyeluruh di Indonesia yang melakukan pemantauan hilal hari ini.
"Seperti di Sumatera tadi saya lihat melalui siaran langsung masih berada di 0,8 derajat," sebutnya.
Adapun penetapan 1 Ramadan menurut Rasmid ada dua kategori, pertama melalui Hisab yaitu berdasarkan perhitungan bulan baru.
"Tadi sekitar pukul 17.00 Wita terjadi konjungsi antara bulan lama ke bulan baru, dan yang biasa digunakan oleh Muhamadiyah yang malam ini melaksanakan ibadah Salat Tarawih," jelasnya
"Sedangkan kita, menggabungkan dua metode itu, hisab dan rukyatulhilal, dalam arti hilal harus berada di atas titik 0,1 derajat," sambungnya.
BMKG akan kembali melakukan rukyatulhilal keesokan harinya di lokasi yang sama.
"Mudah-mudahan besok itu cuaca cerah, mengingat hari ini saat pemantauan cuaca berawan cukup tebal," harapnya.
Wali kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menambahkan, hasil rukyatulhilal hari ini menandakan besok belum memasuki 1 Ramadan.
"Hilalnya masih tertutup, jadi besok kita belum melaksanakan ibadah puasa," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Balikpapan, Ustaz Izzat Solihin mengatakan kendati pihaknya juga telah melakukan rukyatulhilal pihaknya juga masih menunggu dari Pemerintah Pusat.
"Kita masih menunggu keputusan, tapi di sisi lain kami minta untuk saling menghargai keputusan, baik itu ada yang sudah menjalankan puasa besok atau lusa," demikian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Titik hilal sekitar pukul 18.26 Wita itu berada di 0,33 derajat," kata Kepala Stasiun geofisika Balikpapan, Rasmid, Minggu (10/3).
Titik itu juga masih sama ketika matahari terbenam, namun hanya berlangsung selama dua menit.
"Sehingga tidak ter-observasi dengan baik," ungkapnya.
Hasil di bawah 1 derajat itu kata Rasmid hampir menyeluruh di Indonesia yang melakukan pemantauan hilal hari ini.
"Seperti di Sumatera tadi saya lihat melalui siaran langsung masih berada di 0,8 derajat," sebutnya.
Adapun penetapan 1 Ramadan menurut Rasmid ada dua kategori, pertama melalui Hisab yaitu berdasarkan perhitungan bulan baru.
"Tadi sekitar pukul 17.00 Wita terjadi konjungsi antara bulan lama ke bulan baru, dan yang biasa digunakan oleh Muhamadiyah yang malam ini melaksanakan ibadah Salat Tarawih," jelasnya
"Sedangkan kita, menggabungkan dua metode itu, hisab dan rukyatulhilal, dalam arti hilal harus berada di atas titik 0,1 derajat," sambungnya.
BMKG akan kembali melakukan rukyatulhilal keesokan harinya di lokasi yang sama.
"Mudah-mudahan besok itu cuaca cerah, mengingat hari ini saat pemantauan cuaca berawan cukup tebal," harapnya.
Wali kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menambahkan, hasil rukyatulhilal hari ini menandakan besok belum memasuki 1 Ramadan.
"Hilalnya masih tertutup, jadi besok kita belum melaksanakan ibadah puasa," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Balikpapan, Ustaz Izzat Solihin mengatakan kendati pihaknya juga telah melakukan rukyatulhilal pihaknya juga masih menunggu dari Pemerintah Pusat.
"Kita masih menunggu keputusan, tapi di sisi lain kami minta untuk saling menghargai keputusan, baik itu ada yang sudah menjalankan puasa besok atau lusa," demikian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024