Penajam (ANTARA Kaltim) - Ketersediaan beras di Kabupaten Penajam Paser Utara, tidak terganggu oleh serangan hama wereng coklat yang terjadi pada awal 2014.

"Setelah kami hitung, kerugian akibat serangan hama wereng berkisar 1.200 ton beras. Jadi, memang ada penurunan hasil produksi beras, tapi hal itu tidak mengganggu persediaan beras di daerah ini," ungkap Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluh Kabupaten Penajam Paser Utara, Surito Widarie, Selasa.

Dari hasil perhitungan di lapangan kata Surito Widarie, diperkirakan panen hanya mencapai 69 ribu ton gabah kering giling dan dari jumlah tersebut akan menghasilkan 52 ribu ton beras.

Sementara, untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar 16 ribu ton per tahun.

"Dari 52 ribu ton beras dikurangi kebutuhan konsumsi masyarakat 14 ribu ton, maka masih ada persediaan 29 ribu ton beras. Jika 29 ribu ton dikurangi dengan kerugian akibat serangan hama wereng yakni sekitar 1.200 ton, masih terjadi surplus 13 ribu ton beras," kata Surito Widarie.

Meskipun mengalami penurunan produksi beras dibanding tahun lalu, lanjut Surito Widarie, Kabupaten Penajam Paser Utara masih mengalami surplus beras sehinga serangan hama wereng itu tidak mengganggu persediaan pangan di daerah itu, mengingat kebutuhan pangan masyarakat setempat hanya 16 ribu ton beras per tahun.

"Serangan hama wereng memang sangat luas yakni mencapai ratusan hektare sawah, tapi hasil panen tahun ini tidak mengganggu persediaan beras di daerah ini," ujar Surito Widarie.

Pada 2013 lanjut Surito Widarie panen gabah kering giling mencapai 93 ribu ton dan setelah digiling 63 ribu ton beras.

"Pada 2013, Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami surplus 47 ribu ton beras," kata Surito Widarie.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014