Sekitar 30 relawan penjaga hutan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), tepatnya Penjaga Hutan Lindung Wehea Center di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, mengikuti pelatihan yang dikemas dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Ketahanan Pangan Masyarakat Adat Kaltim.
 
Pelatihan ketahanan pangan yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim itu dimaksudkan agar peserta mampu mencukupi kebutuhan pangan lokal sekaligus memperoleh pendapatan dari hasil penjualan produk yang dikembangkan.
 
"Melalui Bimtek Ketahanan Pangan Masyarakat Adat Kaltim ini kami berharap relawan penjaga hutan ke depan mampu membiayai operasional penjagaan hutan secara mandiri dari produk yang kelak akan menghasilkan secara ekonomi," kata Sekretaris DPMPD Kaltim Eka Kurniati saat membuka bimtek tersebut di Muara Wahau, Kaltim, Jumat.
 
Ia pun mengapresiasi para relawan karena telah bertahun-tahun menjaga hutan tanpa ada gaji untuk mempertahankan Kalimantan sebagai salah satu paru-paru dunia, sehingga bentuk apresiasi yang dilakukan di antaranya mencetak mereka agar bisa mandiri secara ekonomi melalui pelatihan ini.
 
Terdapat dua materi pelatihan yang disampaikan dalam pelatihan ini, yakni budi daya lebah kelulut untuk menghasilkan madu, kemudian teknik sambung tanaman agar menghasilkan bibit unggul dengan buah yang berkualitas.
 
Pelatihan yang digelar sehari ini lebih banyak praktik agar mereka langsung bisa mengimplementasikan keterampilan yang diberikan, yakni praktik mengiris batang bawah dan teknik menempelkan entris dari batang induk, sehingga melalui proses ini dapat menghasilkan buah unggul.
 
Pelatihan ini mendatangkan praktisi di bidang masing-masing, seperti Suwardi yang merupakan praktisi budi daya lebah kelulut penghasil madu dari Kelompok Tani Prangat Lestari, lantas Agus Priyono yang merupakan praktisi bidang hortikultura khas Kalimantan.
 
Dalam pelatihan ini penjaga hutan juga mendapat bantuan 20 unit log koloni lebah kelulut, kemudian 20 batang bibit pohon lokal durian dan lai, dengan harapan bantuan ini dapat berkembang lebih banyak.
 
Sementara Kabid Pemberdayaan, Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat DPMPD Kaltim Roslindawaty mengatakan, di antara tujuan bimtek ini adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam, mewujudkan ketahanan pangan, dan dapat menghasilkan produk unggul untuk untuk menambah pendapatan.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024