Samarinda (ANTARA Kaltim) - Bandara Maratua di Kabupaten Berau, ditargetkan dapat beroperasi pada 2015, kata pihak berwenang di Samarinda, Sabtu.

Saat ini, pembangunan landasan pacu bandar udara tersebut sudah mencapai tahap pengerasan pasir dan batu dan segera dilanjutkan dengan pengerasan tambahan.

"Panjang landasan pacu (run way) Bandara Maratua dikerjakan sepanjang 1.200 meter. Untuk lapisan pengerasan tambahan (`overlay`) akan mendapat dukungan dana dari APBN senilai Rp40 miliar dan APBD Rp20 miliar," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Sabtu.

Menurutnya, pembangunan apron (tempat parkir pesawat) dan landasan pacu mendapat pendanaan dari pemerintah pusat melalui APBN dan APBD Pemerintah Provinsi Kaltim, sedangkan pembangunan terminal kedatangan dan keberangkatan dikerjakan dari dana APBD Pemerintah Kabupaten Berau.

Bandara tersebut tidak hanya sebagai akses pengembangan kepariwisataan bahari karena juga bisa didarati pesawat jenis ATR berkapasitas 40 penumpang maupun Hercules.

Dengan demikian, bandara tersebut dapat berfungsi sebagai pertahanan terluar, sekaligus untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kaltim, katanya lagi, banyak memiliki pulau kecil terluar sehingga perlu adanya penjagaan dan pengamanan kedaulatan negara.

Nama Bandara Maratua diambil dari nama sebuah pulau, Pulau Maratua, yang letaknya berada di Kepulauan Derawan, yaitu salah satu pulau terluar.

Bandara Maratua dibangun selain untuk menjaga NKRI juga untuk memperlancar arus masuk wisatawan lokal maupun mancanegara karena di kepulauan itu terdapat objek-objek wisata yang sangat menarik, terutama alam bawah laut.

Setiap hari, banyak wisatawan yang mengunjungi kepulauan tersebut karena mereka tertarik dengan aneka biota, terumbu karang, dan berbagai keindahan yang ada di pulau maupun di bawah laut.

Selama ini, wisatawan yang datang ke Pulau Maratua harus menggunakan `speedboat` (perahu motor cepat) dengan menempuh waktu sekitar 1,5 jam dari Pulau Derawan.

Adapun untuk menuju Pulau Derawan dari Tanjung Redeb, Ibu Kota Berau, juga dibutuhkan waktu sekitar dua jam dengan mengunakan alat transportasi serupa.

Apabila bandara tersebut sudah beroperasi, penikmat wisata bahari hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk bisa sampai ke Maratua dari Tanjung Redeb.

Kepulauan Derawan setidaknya memiliki 31 pulau yang masing-masing memiliki keindahan alam dan kekayaan biota laut, seperti ubur-ubur yang tidak menyengat di Pulau Kakaban, keindahan alam bawah laut di Pulau Sangalaki dan Maratua, serta sejumlah potensi dan keindahan tersendiri di jajaran pulau tersebut.

Ketiga puluh satu pulau yang ada di Kepulauan Derawan tersebut di antaranya adalah Pulau Semut, Andongabu, Bantaian, Besing, Sanggalan, Tiaung, Sidau, Blambangan, Manimbora dan Telasau.

Sembilan dari 31 pulau itu relatif sudah cukup terkenal. Mereka adalah Pulau Derawan, Maratua, Sangalaki, Kakaban, Semama, Pabahanan, Panjang, Tempurung dan Pulau Sambit.   (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014