Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT).

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur Kholid Budhaeri di Samarinda, Jumat, mengatakan edukasi ini dimaksudkan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat dampak yang ditimbulkan dari KDRT.

Ia menjelaskan korban KDRT mayoritas adalah kaum perempuan dan anak-anak. Bagi anak dampaknya bisa merasa terancam, takut, cemas, dan masalah rasa percaya diri, sedangkan bagi perempuan bisa menyebabkan gangguan kesehatan fisik, kondisi kronis, gangguan mental, perilaku tidak sehat, dan gangguan kesehatan reproduksi.

"Komitmen kami untuk melindungi masyarakat terutama perempuan dan anak yang kerap menjadi korban KDRT," kata Kholid pada talk show bertema KDRT dan Upaya Pencegahannya.

Diskusi tersebut dilaksanakan dalam rangkaian peringatan HUT Ke-67 Provinsi Kaltim yang dihadiri oleh puluhan peserta.

“Fungsi UPTD PPA adalah menyelenggarakan layanan pengaduan masyarakat, penjangkauan korban, pengelolaan kasus, penampungan sementara, mediasi dan pendampingan korban, ” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, kata Kholid, diharapkan ada kesadaran bersama dan dukungan yang lebih kuat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan.

Kepala Seksi DKP3A Provinsi Kaltim Mirza Alfian menjelaskan berdasarkan data tahun 2023 jumlah KDRT di Provinsi Kaltim sebanyak 406 kasus dengan total korban 448 orang terdiri dari 256 anak dan 193 dewasa.

"Dalam konteks Kalimantan Timur, fenomena KDRT tidak bisa diabaikan. Statistik menunjukkan bahwa angka KDRT di wilayah ini terus meningkat, sehingga diperlukan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif," ujar Mirza.

Selaras dengan hal itu, Psikolog Klinis Ira Mayang Sari mengatakan bahwa dari sudut pandang psikolog upaya pencegahan KDRT yang bisa dilakukan adalah inisiatif seperti sosialisasi yang masif kepada masyarakat.

Ira pun memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya pendekatan holistik dalam pencegahan KDRT, yang mencakup aspek pendidikan, dukungan psikologis, dan perubahan budaya.

“Dalam menghadapi KDRT, saya percaya bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting. Seluruh pihak harus peduli. Harus saling mendukung perlindungan untuk para korban,” ujarnya.

 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024