Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, menggelar pelatihan penghitungan penilaian kerusakan dan kerugian pasca bencana.

Asisten I Bidang Hukum Sekretariat Kota Samarinda Suryawan Atmaja, Rabu mengatakan, pelatihan penghitungan penilaian kerusakan dan kerugian pasca bencana itu sangat penting karena masih BPBD dan SKPD terkait serta jajaran kecamatan maupun kelurahan yang belum memahami soal perhitungan atau penilaian kerugian pasca bencana, ketika situasi tanggap darurat bencana telah dinyatakan berakhir.

"Penilaian terhadap kerusakan pasca bencana ini sangat penting, sebagai acuan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam menetapkan berbagai program rehabilitasi dan rekonstruksi, baik terhadap korban maupun lokasi yang tertimpa bencana," ungkap Suryawan Atmaja.

Ia berharap, para peserta yang telah mengikuti pelatihan pada Senin (12/5) itu agar mengambil dasar pengetahuan sehingga dapat tanggap dalam penanganan bila hal tersebut terjadi.

"Apalagi, daerah ini kerap mengalami banjir, tanah longsor, ataupun kebakaran sehingga saya berharap dapat memberi pengetahun dasar para petugas jika terjadi musibah atau bencana," kata Suryawan Atmaja.

Kepala Seksi Perbaikan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Samarinda Syarifudin menmengatakan, materi pelatihan tersebut adalah suatu metode pengkajian yang telah digunakan oleh Bank Dunia dalam penilaian kerusakan di beberapa bencana termasuk tsunami 2014 dan gempa.

"Di Indonesia, metode ini juga telah dipergunakan oleh Bappenas untuk tujuan yang sama," ungkap Syarifudin.

Karena menyangkut masalah rehabilitasi dan rekonstruksi peserta pelatihan itukata dia, melibatkan berbagai unsur SKPD seperti Bappeda, Cipta Karya, Bina Marga, Dishub, DKK, BLH, Distanhutbun, Peternakan Perikanan, hingga PMI.

"Nara sumber dari unsur Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruski BNPB Pusat," katanya.  (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014