Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, membentuk tim Audit Maternal Perinatal (AMP) di bidang pelayanan kesehatan keluarga, sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan bayi di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Mayong, Rabu mengatakan, pembentukan AMP itu dilaksanakan oleh Seksi Kesehatan Keluarga akibat tingginya angka kematian ibu dan bayi.

"Angka kematian ibu pada 2013 mencapai enam kasus dan angka kematian bayi 22 kasus. Sedangkan hingga pertengahan April 2014 ini, tercatat satu kasus kematian ibu dan 19 kasus kematian bayi," ungkap Arnold Mayong.

Sebelumnya lanjut dia, Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi tersebut, diantaranya, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan sarana pelayanan.

Namun, upaya tersebut menurut dia belum mampu menekan angka kematian secara signifikan sehingga Dinas Kesehatan membentuk tim AMP.

"Kami sudah berupaya meningkatkan SDM, tetapi belum bisa berhasil secara optimal sehingga dengan pembentukan tim AMP ini diharapkan bisa menekan angka kematian ibu dan bayi di daerah ini," ujar Arnold Mayong.

Selain itu dengan adanya tim AMP lanjut Arnold Mayong, dapat melakukan audit kematian pada ibu dan bayi.

Audit yang dilakukan tersebut, bertujuan untuk mengetahui penyebab kematian ibu dan bayi, bukan untuk menyalahkan.

"Audit ini untuk antisipasi agar kejadian atau kasus angka kematian ibu dan bayi hari tidak terulang kembali," katanya.

Hasil audit tim AMP itu nantinya kata Arnold Mayong akan diseminarkan pada tingkat kabupaten, agar permasalahan angka kematian ibu dan bayi yang terjadi bisa diketahui oleh semua sektor terkait, sehingga mendapat perhatian dan menjadi prioritas sesuai dengan harapan `Millennium Development Goal' (MDGs) tahun 2015

"Target MDGs 2015 atau tujuan pembangunan milenium pada tahun 2015 menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi," ungkap Arnold Mayong.   (*)
.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014