Samarinda (ANTARA Kaltim ) -  Anggota Komisi II DPRD Kaltim Bahrid Buseng menyebutkan untuk pengembangan potensi perikanan dan kelautan di Kaltim, perlu dukungan dana yang tidak sedikit. “Tak dipungkiri, dana sangat mengambil bagian penting dalam penggalian potensi sekyot potensial itu,” kata Bahrid.

Jika berkaca dari daerah lain yang sukses mengembangkan perikanan dan kelautannya, seperti Sulawesi Selatan. Faktanya, 80% peruntukkan untuk perikanan dan kelautan di Sulsel adalah suntikan dana dari pusat.”Potensi perikanan dan kelautan di Kaltim serupa dengan Sulawesi selatan , artinya dengan potensi yang sama Kaltim juga selayaknya bisa mendapat porsi anggaran serupa untuk pengembangan perikanan dan kelautan,” ungkap Bahrid.

 Mengenai dukungan pusat tersebut, ini erat kaitannya dengan ditetapkannya Kaltim sebagai akwasan Minapolitan. Bahkan dana APBN bisa menyokong 20 hingga 40 Miliar bagi kabupaten/kota di Sulawesi Selatan ini, jadi memang menjadi harapan positif agar Kaltim juga didukung dana dari sumber yang sama untuk pengembangan potensi perikanan dan Kelautan. “Ini sekaligus untuk mendukung ditetapkannya tiga daerah di Kaltim sebagai wilayah Minapolitan, sehingga komitmen pemerintah pusat juga diperlukan,” ungkap Bahrid.

Kawasan minapolitan merupakan kawasan terpadu subsektor perikanan, meliputi sentra produksi, pemasaran komoditas perikanan,  dan pelayanan jasa mengoptimalkan perikanan. Tujuh daerah di Kaltim yang ditetapkan sebagai wilayah minapolitan yaitu, Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Bulungan.

"Kita ingin nelayan-nelayan kita lebih sejahtera, selain itu untuk mengatasi berbagai keterbatasan, kendala dan kesulitan-kesulitan mereka dalam setiap pekerjaan di bidang perikanan dan kelautan yang mereka tekuni. Untuk itu instansi terkait harus bekerja efektif dan koordinasikan program terkait, apapun untuk kemajuannya, DPRD akan mendukung penuh," harap Bahrid. (Humas DPRD Kaltim/adv/lia/dhi)



Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014