Sebagai anak perusahaan BUMN Pupuk Indonesia Group, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen menjaga produktivitas pertanian nasional dengan memastikan keamanan distribusi pupuk, terutama pupuk subsidi agar disalurkan dan diterima petani secara tepat sasaran.
 
"Semua terangkum dalam prinsip 6 Tepat yang dijalankan Pupuk Kaltim yakni Tepat Jenis, Jumlah, Harga, Tempat, Waktu dan Mutu," kata Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA Kaltim di Samarinda, Selasa.
 
Setiap pergantian musim tanam, menurut Soesilo, pupuk berperan penting mendukung produktivitas pertanian. Pasokan stok pupuk menjadi fokus utama para petani guna menyongsong musim tanam berikutnya. Ketersediaan dan kualitas pupuk memiliki dampak langsung terhadap hasil panen yang diharapkan. 
 
Dia mengatakan Pupuk Kaltim memastikan kesediaan sebanyak 244,937 ton stok pupuk urea bersubsidi melalui produksi di lima pabrik amonia, lima pabrik urea, dan tiga pabrik NPK serta 137 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia, per November 2023,
 
"Kami juga menyediakan 10.991 ton stok pupuk NPK Phonska dan 45.490 ton NPK Formula Khusus, serta 422.681 ton pupuk urea nonsubsidi dan 24.586 ton NPK nonsubsidi," ujar Soesilo.
 
Di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, lanjutnya, jumlah stok pupuk yang disiapkan di atas batas yang ditentukan. Pasokan itu telah tersedia di gudang-gudang Pupuk Kaltim di sejumlah wilayah yang menjadi tanggung jawab perusahaan untuk memasuki musim tanam.

Baca juga: Pupuk Kaltim raih anugerah NAKER Award atas keadilan pengupaahan
 
Pupuk Kaltim siapkan ketersediaan pupuk hadapi musim tanam. (Antaranews Kaltim/HO/PKT)
 
"Cakupan wilayah tersebut terdiri dari seluruh wilayah Kalimantan dan seluruh Sulawesi, NTB, serta NTT," ujarnya.
 
Hingga November 2023, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 757.480 ton pupuk bersubsidi. Jumlah itu terdiri dari 670.455 ton urea bersubsidi dan 54.014 ton NPK Phonska, serta 33.0111 ton NPK Formula Khusus bersubsidi. Realisasi penyaluran masing-masing produk yaitu 60,47%, 57,84% dan 28,95% dari amanat penyaluran pupuk subsidi oleh pemerintah. 
 
Soesilo mengungkapkan persentase penyaluran pupuk itu sejalan dengan mandat dari Pupuk Indonesia, selaku induk perusahaan, dan Kementerian BUMN.
 
"Kami memahami, pupuk adalah salah satu faktor penting dalam keberhasilan pertanian. Kami berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi dalam mendukung pertanian yang berkelanjutan dan menjaga ketahanan pangan nasional," katanya.
 
Pupuk Kaltim telah menerapkan inovasi dan teknologi dengan memanfaatkan Distribution Planning & Control System (DPCS), terutama pupuk subsidi guna memastikan pasokan pupuk subsidi terdistribusi dengan baik.
 
Melalui DPCS, Pupuk Kaltim dapat melakukan pengawasan distribusi secara real-time dari lini satu hingga lini empat yang dilengkapi early warning system untuk memberikan peringatan jika stok menipis di daerah.

Baca juga: Pupuk Kaltim borong prestasi di ISDA 2023
 
"Data yang dikumpulkan meliputi stok pupuk, penjualan, alokasi di setiap daerah, kapasitas gudang, posisi pupuk dalam perjalanan darat dan laut, serta informasi kontak staf pemasaran, distributor, dan pengecer," kata Soesilo.
 
Tidak hanya menerapkan DPCS, Pupuk Kaltim juga menggunakan Retail Management System (RMS) pada tingkat kios atau pengecer untuk mengawasi stok dan transaksi pupuk, serta mengidentifikasi pihak yang melakukan penebusan pupuk di tingkat kios. Inovasi itu ditujukan untuk memperkuat pengelolaan distribusi pupuk secara efisien dan transparan.
 
Pupuk Kaltim terus meningkatkan kualitas produk pupuknya untuk memastikan petani mendapatkan pupuk terbaik. Proses produksi yang ketat dan pengawasan yang ketat menggaransi pupuk yang didistribusikan berkualitas baik dan sesuai dengan standard nasional. 
 
Perusahaan yang berbasis di Kota Bontang itu juga aktif berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pihak lainnya untuk terus mengoptimalkan sistem distribusi pupuk subsidi, memastikan ketersediaan pupuk yang baik, dan meminimalkan gangguan distribusi selama musim tanam. 
 
Soesilo saat berbincang dengan petani. (Antaranews Kaltim/HO/PKT)

 
Soesilo mengatakan langkah pengamanan distribusi pupuk subsidi tidak bisa dilakukan sendiri, tapi perlu sinergi dengan cara membangun kolaborasi dan koordinasi bersama sejumlah pemangku kepentingan seperti distributor, Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3), pihak kepolisian, hingga pemerintah daerah setempat. 
 
Secara berkala, Pupuk Kaltim juga melakukan proses audit guna memastikan tidak ada indikasi penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi bagi petani.
 
Inovasi juga dihadirkan Pupuk Kaltim, seperti program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR) sejak 2021, guna mendukung ketahanan pangan nasional.
 
"Program itu menjadi bagian dari inisiatif lebih besar mendukung para petani dan merupakan langkah unggulan yang dicetuskan Menteri BUMN, Erick Thohir," ujar Soesilo.
 
Demi menciptakan dukungan bagi para petani serta pendampingan berkelanjutan, Program MAKMUR dari Pupuk Kaltim telah berhasil merealisasikan 69.294 hektar lahan dengan jumlah petani yang tergabung 23.100 orang pada November 2023. 

Baca juga: Pupuk Kaltim dukung inovasi keberlanjutan hingga efisiensi Rp77 miliar
 
Inovasi MAKMUR, lanjutnya, mampu menjadi cerminan komitmen Pupuk Kaltim menjawab tantangan ketahanan pangan, sekaligus menggambarkan peran strategis yang dijalankan oleh Erick Thohir selaku Menteri BUMN untuk mensejahterakan sektor pertanian Indonesia.
 
Soesilo menambahkan program MAKMUR bertujuan juga membangun kemandirian para petani agar tidak hanya berfokus pada pupuk subsidi. 
 
"Di ekosistem MAKMUR, Pupuk Kaltim mengedukasi petani untuk menggunakan pupuk sesuai kebutuhan tanaman. Dalam prosesnya nanti, ada peningkatan pada produktivitas dan kesejahteraan petani yang juga dapat berdampak pada laju perekonomian Tanah Air yang lebih baik lagi,” katanya.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023