Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, berkomitmen untuk terus memelihara bibit yang telah ditanam agar berhasil hidup dan memberikan manfaat nyata secara ekologi, ekonomi dan sosial.
"Kami terus pelihara dan rawat bibit yang telah ditanam agar tumbuh dan memberikan manfaat baik secara ekologi, ekonomi maupun sosial," ujar Kepala DLH Kabupaten Penajam Paser Utara Tita Deritayati di Penajam, Rabu.
Pemerintah kabupaten bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), lanjut dia, menanam 2.100 bibit pohon untuk penghijauan di sejumlah wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Penghijauan tahap awal dilakukan dengan menanam 300 bibit pohon di area ruang terbuka hijau (RTH) di depan Stadion Panglima Sentik Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.
Bibit tanaman yang paling banyak ditanam adalah pohon tabebuya, ungkap dia, karena tanaman itu memiliki bunga yang cukup indah untuk mempercantik kawasan dan cocok untuk cuaca di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Jenis tanaman lainnya yang bakal ditanam yakni tanaman peneduh dan juga bibit pohon buah-buahan atau tanaman produktif seperti durian, jambu dan mangga.
Ribuan bibit pohon itu berasal dari Persemaian Modern (Nursery Center) Mentawir, Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang dikelola Kementerian LHK.
DLH Kabupaten Penajam Paser Utara mengajukan bantuan bibit pohon kepada Kementerian LHK pada akhir September 2023. Saat itu masih musim kemarau sehingga penanaman dilakukan pada Desember 2023 ini.
"Kementerian LHK memberikan bantuan 2.100 bibit pohon, tapi apabila masih perlu untuk hijaukan kabupaten siap berikan bantuan hingga 10.000 bibit pohon," tambahnya.
Penanaman ribuan bibit pohon itu juga bakal dilakukan di sekitar perkantoran di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Islamic Center dan di lingkungan sekolah yang ada di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
Penanaman pohon merupakan program pemerintah pusat menindaklanjuti perubahan iklim dan sesuai instruksi kepala negara, bahwa kawasan Kota Nusantara, ibu kota negara baru Indonesia dan daerah sekitarnya memiliki kawasan RTH sekitar 60 persen, demikian Tita Deritayati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023