Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Samarinda, menggelar bimbingan teknis (bimtek) pangan dalam kemasan yang diikuti 25 perajin pangan di daerah itu.

Kepala Disperindag Samarinda Darjat di Samarinda, Rabu mengatakan bimtek pangan dalam kemasan yang berlangsung 21-24 April 2014 tersebut sebagai upaya meningkatkan sektor perekonomian kerakyatan, khususnya bagi pelaku usaha pangan.

"Kemasan itu ibarat seorang wanita. Pertama kali dilihat kemasan atau bajunya, setelah itu ingin merasakan bagaimana isinya. Dari mata turun ke hati selanjutnya ke perut. Jangan kemasan bagus tapi rasanya kurang atau sebaliknya kemasan kurang, tapi rasanya enak. Jadi harus sinkron," ungkap Darjat.

Tidak hanya itu, katanya, kemasan itu dari sisi teknologi berfungsi untuk melindungi produk dari kontaminasi dan memperpanjang umur simpan dan dari sisi estetika, agar konsumen tertarik membeli produk.

Apalagi, kata dia, dalam era globalisasi khususnya perdagangan bebas, berbagai produk pangan dalam kemasan akan menjadi saingan yang akan mengancam struktur pasar dalam dan luar negeri.

Oleh karena itu, kata Darjat, para pelaku usaha di bidang industri, khususnya pangan dalam kemasan beserta para pembina baik di tingkat pemerintah daerah maupun pusat berupaya untuk selalu meningkatkan pengetahuan, kreativitas dan keterampilan agar kualitas pangan dalam kemasan bisa bersaing dengan produk luar negeri.

Ia kemudian memberikan trik 4P kepada para perajin pangan yang mengikuti bimbingan teknis tersebut.

Hurup P pertama kata dia adalah produk, dimana jenis olahan harus memperhatikan kualitas, kebersihan, kehalalan dan rasa yang memberikan kenikmatan.

Kemudian P kedua adalah "Place" atau tempat dimana harus menjual, apakah di tempat sendiri atau menitipkan. Kalau di tempat sendiri, maka syarat penting yang harus diperhatikan kata dia yakni, bagaimana mendesain tempat berjualan.

Pada P ketiga lanjut dia adalah promosi yang tidak terlalu berlebihan, cukup buat papan nama dengan tulisan menarik dan kemasan yang menarik pula sehingga merangsang konsumen untuk membeli.

Terakhir, P keempat menurut Darjat adalah "price" atau harga, dimana harga penjualan terjangkau oleh pembeli, tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah, sehingga pembeli puas dan penjual mendapat keuntungan.

Selain bimbintan teknis pangan dalam kemasan, Disperindag Samarinda juga telah menggelar berbagai kegiatan untuk pengrajin dan pelaku usaha di daerah itu diantaranya, memberikan bantuan bahan baku, peralatan produksi, bimbingan penyuluhan produk pangan.

Selain itu mempromosikan hasil kegiatan melalui pameran, baik dalam maupun luar negeri, dan fasilitas bantuan modal usaha melalui perbankan.

"Hari ini (Rabu), kami juga memberikan bantuan peralatan membuat kemasan sebanyak 10 unit," ungkap Darjat.   (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014