Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Wali Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rizal Effendi dan sejumlah pejabat di `Kota Minyak` ini baru saja menuntaskan kunjungan ke Kitakyushu, Jepang, untuk belajar pengelolaan lingkungan.

"Terutama untuk pengelolaan sampah dan limbah kota," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokoler Pemkot Balikpapan Sudirman Djajaleksana, Sabtu.

Kunjungan ke Kitakyushu disponsori oleh JICA, lembaga kerja sama milik Pemerintah Jepang.

Wali Kota Rizal Effendi juga datang dalam kapasitasnya sebagai Presiden Citynet, organisasi para pemerintah kota sejumlah kota di Asia Pasifik untuk saling mendukung pembangunan kota masing-masing.

Hasil kunjungan ke Jepang ini banyak memberi masukan bagi wali kota untuk membuat kebijakan mengenai pengelolaan kebersihan kota.

Menurut Sudirman yang juga pernah berkunjung ke kota tersebut, Kitakyushu memang luar biasa bersih. Tidak ada sampah berceceran di jalan, dan uniknya, tidak ada Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara.

"Di sana warga sudah terbiasa memilah sampah sesuai jenisnya sejak dari sumbernya," katanya.

Sumber sampah itu terutama rumah tangga. Sampah kering seperti plastik, kertas, dan lain-lain dimasukkan dalam kantong tersendiri. Begitu pula sampah basah, dimasukkan ke tempat tersendiri. Kedua jenis sampah tidak dicampur.

"Itu memudahkan pengelolaan dan pengolahannya," kata Sudirman yang sebelum menjadi Kabag Humas adalah Kabid Pertamanan dan Pemakaman Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Balikpapan.

Sampah yang sudah dipilah kemudian diolah. Plastik dihancurkan untuk menjadi bijih plastik lagi dan bisa menjadi bahan baku berbagai produk. Besi tua dilebur ulang untuk mendapatkan bahan baku barang logam lain. Sampar organik diolah menjadi kompos untuk menjadi pupuk bagi pertanian organik.

"Jadi dari bijih plastik bisa jadi bahan nylon atau polyester. Bila ditenun bisa jadi baju itu," sebut Sudirman.

Dengan demikian, seluruh sampah terpakai kembali menjadi barang yang berguna.

Balikpapan sendiri adalah salah satu kota terbersih di dunia. Di Asia Tenggara, hanya Singapura yang lebih baik dalam hal kebersihan daripada `Kota Minyak` ini.

Di Balikpapan, ada bank sampah untuk memilah sampah dan banyak petugas penyapu jalan pengangkut sampah untuk membawa sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Sistem pengelolaan sampah itu masih bisa kita sempurnakan lagi," demikian Sudirman Djajaleksana. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014