Pemkot Balikpapan segera menata Terminal Damai di Balikpapan Selatan di kawasan pertokoan Balikpapan Permai (BP) itu agar lebih maksimal melayani warga kota.

"Walaupun kelasnya hanya Tipe C, yaitu melayani kendaraan umum angkutan kota, tapi kalau pelayanannya maksimal kan meningkatkan juga kenyamanan hidup di Balikpapan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Balikpapan Edward Skenda Putra, Minggu.

“Apalagi Balikpapan sekarang adalah teras Ibu Kota Nusantara. Sebelum sampai ke IKN, orang harus mendarat dulu di Balikpapan. Melihat suasana Balikpapan,” lanjut Edward.

Sebab itu, sesuai dengan persyaratan fasilitas standar Terminal Tipe C pada Peraturan Kementerian Perhubungan (Permenhub) Nomor 31 Tahun 1995, maka pada Terminal Damai akan ditetapkan jalur pemberangkatan kendaraan umum yang terpisah dari jalur kedatangan kendaraan umum.

"Sejauh ini arus kedatangan dan pemberangkatan masih bertabrakan alurnya walau ada pemisah pembatas jalan. Nah itu nanti kami ubah. Pola jaringan trayek juga akan kami tata lagi," jela Edward.

Kemudian dari Permenhub itu juga disebutkan harus memiliki bangunan kantor terminal, tempat tunggu penumpang, rambu dan papan informasi yang sekurang-kurangnya memuat petunjuk jurusan, tarif, dan jadwal perjalanan.

"Nanti kami juga lengkapi fasilitas untuk pejalan kaki dan toilet.”

Bahkan juga akan diakomodasi ruang untuk parkir dan menata ulang para pedagang kaki lima di sekeliling terminal.

Terminal Damai bisa juga disebut Terminal Balikpapan Permai alias BP merupakan terminal penghubung antarangkutankota di Balikpapan.

Terminal Damai ada di dekat persimpangan Jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan MT Harjono di kawasan Damai atau Dam di Kecamatan Balikpapan Kota.

Di terminal itu pengguna jasa transportasi bisa berganti jurusan angkot untuk menuju ke Terminal Batu Ampar di Balikpapan Utara (angkot nomor 6), atau ke Teritip-Gunung Tembak di Balikpapan Timur (angkot nomor 7), atau ke Kampung Baru (angkot nomor 5), atau juga ke Pelabuhan Semayang.

Di terminal ini juga tersedia sarana transportasi untuk perjalanan menyusuri pesisir hingga ke Handil, 70 km utara Balikpapan, di mana banyak terdapat kampung dan pemukiman, baik di sisi Balikpapan ataupun Kutai Kartanegara. Perjalanan menggunakan mobil minibus yang bisa memuat 12 penumpang.

Terminal ini sudah ada sejak masa awal kemerdekaan. Bentuk maupun sarana dan prasarananya tidak banyak berubah.

“Jadi itu juga alasan utama kenapa kita perlu revitalisasi terminal ini,” kata Edward. (Adv)

 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023