Samarinda, 5/4 (Antara) - Para guru dan orang tua diminta mengetahui dengan pasti teknik yang benar mendidik anak agar ketika remaja hingga dewasa bisa bersikap aktif, kreatif, dan inovatif, sehingga sejak dini harus selalu dilatih mecari tahu, bukan diberi tahu.
“Untuk menciptakan anak kreatif, maka sejak dini harus dilatih mencari tahu, bukan selalu diberi tahu, orang tua dan guru juga harus mengembangkan rasa ingin tahu anak,†ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim H Musyahrim di Samarinda, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan Musyahrim saat memberikan makalah berjudul ‘Bahasa dan Pendidikan Budi Pekerti Siswa dalam Kurikulum 2013’ dalam Seminar Bahasa yang digelar oleh Forum Bahasa Media Massa (FBMM) Kaltim di Hotel Grand Victoria, Samarinda.
Penyampaian makalah oleh Musyahrim tersebut diwakilkan kepada Khairani, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), sebuah unit di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam mengajarkan sikap moral dan sikap sosial katanya, anak perlu dilatih untuk bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, berjiwa gotong royong, cinta damai, dan berinteraksi secara efektif.
Dalam upata meningkatkan kompetensi, anak juga perlu dilatih menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, yakni dalam berkarya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman serta berakhlak mulia.
Dia juga mengajak kepada para guru agar menyiapkan siswa untuk pekerjaan yang belum diciptakan, menciptakan produk baru yang belum ditemukan, dan menemukan kecakapan baru untuk pembangunan sekaligus pengembangan ke depan.
Terkait dengan itu, maka guru harus mampu menanamkan kesadaran global, melek finansial, ekonomi, bisnis, dan kewirausahaan, melek kesehatan, melek lingkungan, kecakapan berfikir kritis dan pemecahan masalah, termasuk kecakapan berkomunikasi menggunakan bahasa yang tepat.
Sementara dalam seminar tersebut dihadiri lebih dari 100 undangan dari kalangan guru, pelajar, mahasiswa, dosen, wartawan pemerhati bahasa, dan sejumlah tokoh politik maupun pejabat yang berkaitan dengan pemanfaatan bahasa.
Seminar tersebut dibuka oleh Ketua FBMM Pusat TD Asmadi, sedangkan sejumlah pembicara yang hadir adalah Wakil Ketua DPRD Kaltim Hadi Mulyadi, Kepala UPTD PKLK Dinas Pendidikan Kaltim Khairani, dan Ketua FBMM Pusat TD Asmadi. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
“Untuk menciptakan anak kreatif, maka sejak dini harus dilatih mencari tahu, bukan selalu diberi tahu, orang tua dan guru juga harus mengembangkan rasa ingin tahu anak,†ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim H Musyahrim di Samarinda, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan Musyahrim saat memberikan makalah berjudul ‘Bahasa dan Pendidikan Budi Pekerti Siswa dalam Kurikulum 2013’ dalam Seminar Bahasa yang digelar oleh Forum Bahasa Media Massa (FBMM) Kaltim di Hotel Grand Victoria, Samarinda.
Penyampaian makalah oleh Musyahrim tersebut diwakilkan kepada Khairani, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), sebuah unit di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam mengajarkan sikap moral dan sikap sosial katanya, anak perlu dilatih untuk bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, berjiwa gotong royong, cinta damai, dan berinteraksi secara efektif.
Dalam upata meningkatkan kompetensi, anak juga perlu dilatih menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, yakni dalam berkarya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman serta berakhlak mulia.
Dia juga mengajak kepada para guru agar menyiapkan siswa untuk pekerjaan yang belum diciptakan, menciptakan produk baru yang belum ditemukan, dan menemukan kecakapan baru untuk pembangunan sekaligus pengembangan ke depan.
Terkait dengan itu, maka guru harus mampu menanamkan kesadaran global, melek finansial, ekonomi, bisnis, dan kewirausahaan, melek kesehatan, melek lingkungan, kecakapan berfikir kritis dan pemecahan masalah, termasuk kecakapan berkomunikasi menggunakan bahasa yang tepat.
Sementara dalam seminar tersebut dihadiri lebih dari 100 undangan dari kalangan guru, pelajar, mahasiswa, dosen, wartawan pemerhati bahasa, dan sejumlah tokoh politik maupun pejabat yang berkaitan dengan pemanfaatan bahasa.
Seminar tersebut dibuka oleh Ketua FBMM Pusat TD Asmadi, sedangkan sejumlah pembicara yang hadir adalah Wakil Ketua DPRD Kaltim Hadi Mulyadi, Kepala UPTD PKLK Dinas Pendidikan Kaltim Khairani, dan Ketua FBMM Pusat TD Asmadi. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014