Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengatakan, peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) yang digelar setiap 28 Oktober, merupakan momentum penting untuk meningkatkan kolaborasi dengan semua elemen.
"Dalam peringatan ini, saya mengajak kaum muda meningkatkan kolaborasi dengan semua pihak demi kemajuan daerah, bahkan kemajuan bangsa dan negara," kata Akmal saat memimpin upacara peringatan HSP ke- 95 di lapangan parkir GOR Kadrie Oening Sempaja Samarinda, Sabtu.
"Marilah kita jadikan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 ini sebagai momentum membangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan negeri," katanya, membacakan sambutan Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo.
Ia melanjutkan, inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang para pemuda- pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional," katanya.
Sedangkan dalam perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat, membuat kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi. Demikian halnya dengan tatanan sosio-kultural, politik, dan bahkan bisnis yang dikontestasi.
"Kita perlu bertanya, apakah artificial intelligence telah digunakan optimal secara masif. Mengimbangi percepatan dan perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan," katanya.
Akmal juga menyebut bahwa Pemerintahan RI telah membuka luas partisipasi pemuda - pemudi di semua sektor, seiring dengan cita-cita mewujudkan masa depan Indonesia lebih maju, sehingga peluang ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. (Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Dalam peringatan ini, saya mengajak kaum muda meningkatkan kolaborasi dengan semua pihak demi kemajuan daerah, bahkan kemajuan bangsa dan negara," kata Akmal saat memimpin upacara peringatan HSP ke- 95 di lapangan parkir GOR Kadrie Oening Sempaja Samarinda, Sabtu.
"Marilah kita jadikan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 ini sebagai momentum membangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan negeri," katanya, membacakan sambutan Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo.
Ia melanjutkan, inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang para pemuda- pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional," katanya.
Sedangkan dalam perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat, membuat kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi. Demikian halnya dengan tatanan sosio-kultural, politik, dan bahkan bisnis yang dikontestasi.
"Kita perlu bertanya, apakah artificial intelligence telah digunakan optimal secara masif. Mengimbangi percepatan dan perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan," katanya.
Akmal juga menyebut bahwa Pemerintahan RI telah membuka luas partisipasi pemuda - pemudi di semua sektor, seiring dengan cita-cita mewujudkan masa depan Indonesia lebih maju, sehingga peluang ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. (Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023