Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 18 regu Cermat Cermat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara jenjang SMA tingkat Provinsi Kaltim mulai Jumat ini bersaing ketat untuk bisa lolos di babak penyisihan agar masuk semi final pada Sabtu, dalanjutkan babak final pada Minggu.

"18 regu yang mengikuti cerdas cermat ini berasal dari 13 kabupaten dan kota di Kaltim, sedangkan Kabupaten Malinau tahun ini tidak menurunkan wakilnya dalam lomba," ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim H Musyahrim di Samarinda, Jumat.

Dia juga mengatakan bahwa tujuan utama digelarnya lomba yang dilakukan kerja sama dengan MPR RI tersebut bukan untuk mencari juara, tetapi yang lebih penting adalah meningkatkan pengetahuan siswa tentang 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara agar kecintaaan terhadap sesama dan rasa nasionalismenya bertambah.

4 pilar wawasan kebangsaan yang harus dipahami dan diimplementasikan para siswa itu adalah mengenai Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan tentang Bhineka Tunggal Ika.

Lomba ini digelar karena disadari bahwa masyarakat Indonesia sangat majemuk, yakni terdiri berbagai suku, bahasa, agama, dan kepercayaan sehingga Pancasila, UUD 1945, wawasan NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika harus dijadikan sebagai landasan kehidupan dalam membangun sinergisitas dan alat pemersatu bangsa.

Lomba tersebut merupakan salah satu sarana untuk memasyarakatkan dan membudayakan pentingnya penyelenggaraan kehidupan berkonstitusi, terutama melalui pemahaman aturan dasar bernegara.

Peserta lomba juga bisa menjadikan kegiatan ini sebagai ajang belajar berpolitik, yakni untuk mengetahui pembuatan dan pengesahan undang-undang atau peraturan oleh MPR, apalagi pelajaran politik secara perlahan juga harus diberikan kepada siswa agar lebih paham dengan sistem politik di Indonesia.

Sementara Sekretaris Jenderal MPR RI Selfi Zaini mengatakan bahwa setiap ada lomba, pasti ada yang menang dan ada yang kalah karena hal itu sudah menjadi hukum alam.

Untuk itu dia meminta agar yang kalah tidak menjadikan hal itu alasan rendah hati, kemudian yang menang juga tidak menjadi sombong.

"Tujuan utama digelarnya lomba ini bukan untuk mencari menang atau kalah, tetapi kami ingin agar semua masyarakat mengetahui bahwa dalam kehidupan harus saling menyantuni, menyayangi, tidak membedakan suku, agama, ras, dan lainnya, tetapi sebagai warga Indonesia kita harus berpegang pada 4 pilar tersebut," ujar Selfi.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014