Desa Jambuk, Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim), diyakini dalam lima tahun ke depan maju pesat karena menjadi desa mitra Ibu Kota Nusantara (IKN), mengingat desa tersebut berbatasan langsung dengan kawasan IKN.
"Saya yakin dalam lima tahun ke depan atau paling lambat 10 tahun ke depan, Kampung (Desa) Jambuk yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Pamaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara ini maju pesat karena menjadi mitra IKN," kata Tohir, Camat Bongan, ditemui di Kampung Jambuk, Rabu.
Kelak, katanya, Desa Jambuk bersama Kecamatan Bongan, akan menjadi kawasan seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), karena menjadi daerah perlintasan dan sangat dekat dengan ibu kota baru.
Untuk menyiapkan menjadi mitra IKN, maka banyak hal yang telah dilakukan oleh Kampung Jambuk, selain hal mendasar berupa peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), saat ini Kampung Jambuk juga menyiapkan tempat wisata, yakni Taman Galung yang dikerjakan melalui gotong royong masyarakat.
Guna menarik pengunjung, maka wisata Taman Galung akan diisi sejumlah hal yang bersifat lokal, sehingga banyak yang berminat datang karena tidak ada di tempat lain, seperti menonjolkan plasma nutfah berupa kantong semar, karena tumbuhan karnivora ini cukup langka dan belum dikembangkan di lokasi wisata lain.
Sehari sebelumnya, Selasa, saat tim penilai Lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Provinsi Kalimantan Timur (KaltIm), melakukan verifikasi lapangan ke Jambuk, Tohir juga meyakini kemajuan Jambuk akan pesat juga karena ditopang dengan tingkat kebersamaan dan gotong royong yang tinggi.
Kuatnya tingkat gotong royong ini dibuktikan dengan keberhasilan Kampung Jambuk menjadi juara 1 dalam Lomba BBGRM tingkat Kabupaten Kutai Barat.
Selanjutnya Jambuk mewakili kabupaten untuk mengikuti Lomba BBGRM tingkat Provinsi Kaltim dan masuk nominasi tiga besar, sehingga saat ini mendapat kunjungan lapangan dari tim verifikasi untuk menentukan apakah layak menjadi juara 1, 2, atau 3.
Tim verifikasi lapangan atau tim penilai lomba BBGRM ini terdiri dari tiga unsur, yakni dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), dan Forum Komunikasi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Kaltim.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Saya yakin dalam lima tahun ke depan atau paling lambat 10 tahun ke depan, Kampung (Desa) Jambuk yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Pamaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara ini maju pesat karena menjadi mitra IKN," kata Tohir, Camat Bongan, ditemui di Kampung Jambuk, Rabu.
Kelak, katanya, Desa Jambuk bersama Kecamatan Bongan, akan menjadi kawasan seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), karena menjadi daerah perlintasan dan sangat dekat dengan ibu kota baru.
Untuk menyiapkan menjadi mitra IKN, maka banyak hal yang telah dilakukan oleh Kampung Jambuk, selain hal mendasar berupa peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), saat ini Kampung Jambuk juga menyiapkan tempat wisata, yakni Taman Galung yang dikerjakan melalui gotong royong masyarakat.
Guna menarik pengunjung, maka wisata Taman Galung akan diisi sejumlah hal yang bersifat lokal, sehingga banyak yang berminat datang karena tidak ada di tempat lain, seperti menonjolkan plasma nutfah berupa kantong semar, karena tumbuhan karnivora ini cukup langka dan belum dikembangkan di lokasi wisata lain.
Sehari sebelumnya, Selasa, saat tim penilai Lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Provinsi Kalimantan Timur (KaltIm), melakukan verifikasi lapangan ke Jambuk, Tohir juga meyakini kemajuan Jambuk akan pesat juga karena ditopang dengan tingkat kebersamaan dan gotong royong yang tinggi.
Kuatnya tingkat gotong royong ini dibuktikan dengan keberhasilan Kampung Jambuk menjadi juara 1 dalam Lomba BBGRM tingkat Kabupaten Kutai Barat.
Selanjutnya Jambuk mewakili kabupaten untuk mengikuti Lomba BBGRM tingkat Provinsi Kaltim dan masuk nominasi tiga besar, sehingga saat ini mendapat kunjungan lapangan dari tim verifikasi untuk menentukan apakah layak menjadi juara 1, 2, atau 3.
Tim verifikasi lapangan atau tim penilai lomba BBGRM ini terdiri dari tiga unsur, yakni dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), dan Forum Komunikasi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Kaltim.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023