Samarinda (ANTARA Kaltim) – Jajaran PLN (Perusahaan Listrik Negara ) dipimpin General Manager PLN Wilayah Kaltim dan Utara (Kaltimra) Machnizon Masri menemui Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak untuk menjelaskan kegiatan dan program PLN tahun 2014.

“Saya sangat gembira. Karena General Manager PLN Kaltimra telah menerangkan rencana pengembangan kelistrikan di daerah. Kedepan, tidak ada lagi byar pet di Kaltim,” kata Awang Faroek Ishak usai pertemuan dengan jajaran PT PLN wilayah Kaltimra di Ruang Rapat Gubernur Kaltim, Kamis (6/3).

PT PLN disebutkan telah memiliki Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk tahun 2014 guna memenuhi ketersediaan energi listrik di daerah yang merupakan bagian dari kebutuhan dasar masyarakat.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang ketenagalistrikan ini dengan kebijakan nasional untuk memenuhi energi listrik di daerah  telah menyiapkan berbagai program dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kaltim dan Kaltara.

Diharapkan, pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota  memberikan dukungan, sehingga pelayanan listrik di Kaltim dan Kaltara akan lebih baik dan merata di seluruh daerah.

“Jadi walaupun ada masalah sedikit, byar pet tetap menjadi perhatian kita bersama untuk segera diatasi. Insya Allah dengan adanya sinergitas antara pemerintah daerah dengan BUMN terlebih didukung pihak swasta, maka tidak mustahil dalam waktu dekat kebutuhan listrik kita akan terpenuhi,” ungkap Awang Faroek Ishak.

Sementara itu GM PLN Wilayah Kaltimra Machnizon Masri mengemukakan pihaknya akan melakukan pengembangan kegiatan PLN di Kaltim dan Kaltara untuk mendukung ketersediaan energi listrik bagi kelangsungan pembangunan daerah.

“Kami sudah sampaikan  berbagai program dan kegiatan bahkan hingga tahun 2022 tentang pengembangan kelistrikan baik skala besar maupun skala kecil untuk kawasan pedesaan, sehingga kebutuhan energi listrik bagi masyarakat maupun industri terpenuhi,” ujar Machnizon Masri.

Diakuinya, secara umum ketersediaan daya sudah mencukupi dengan dibangunnya PLTG Peaking di Tanjung Batu sebesar 50 MW. Sementara  gangguan hanya masalah jaringan khususnya kegiatan pemeliharaan penebangan pohon. PLN juga akan intensif melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah maupun kabupaten/kota melalui instansi teknis terkait. (Humas Prov Kaltim/yans)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014