Pertamina mengapresiasi pelanggan yang mematikan mesin motornya saat antre menunggu giliran di pompa bensin.
“Karena perilaku tersebut dapat mengurangi emisi dari gas buang kendaraan,” kata Executive General Manager (GM) PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Alexander Susilo, di Balikpapan, Rabu.
Demikian juga kendaraan yang selalu dipelihara kondisi mesinnya dengan rutin dicek ke bengkel. Dengan begitu mesin melakukan pembakaran secara efektif dan tidak menghasilkan banyak asap. Hal tersebut juga berarti mengurangi polusi udara yang terjadi.
Sebab itu, dalam Hari Pelanggan yang dirayakan Senin 4/9 lalu, Pertamina Patra Niaga Kalimantan membagi-bagikan tas daur ulang buatan mitra pengusaha mikro-kecil yang jadi binaan Patra Niaga.
"Bahwa kita itu bisa turut berbuat bagi kelestarian lingkungan dari hal-hal yang biasa dan rutin kita kerjakan," lanjut Alex Susilo.
Tas daur ulang yang dibagi-bagikan adalah produksi Seraya Handcraft yang menjadi mitra binaan Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan. Selainnya ada juga kaus, kipas, dan tote bag. Tim Patra Niaga membagi-bagikannya di SPBU COCO 61.761.03 Jalan MT Haryono, Balikpapan.
“Kami berterima kasih terhadap seluruh pelanggan setia yang telah menggunakan pertalite, pertamax, pertamax turbo, juga pertadex, dexlight, elpiji, BBM industri, produk petrokimia, avtur, dan produk lainnya dari Pertamina," tambah Alex.
Pada kesempatan terpisah Humas Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Arya Yusa Dwicandra, mengatakan dipilihnya produk kerajinan daur ulang dari pengusaha mikro-kecil yang diberikan kepada pelanggan setia juga merupakan program kampanye Pertamina Patra Niaga terhadap lingkungan.
"Kita berharap bisa terus mengurangi jumlah sampah yang kita hasilkan, antara lain dengan menggunakan produk daur ulang itu," kata Arya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023