Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sekitar 50 guru honor yang masuk kategori K2 dan dinyatakan tidak lulus menjadi PNS, mendatangi Kantor Gubernur Kaltim guna meminta kejelasan nasib mereka selanjutnya, terkait apakah mereka masih bisa diperjuangkan menjadi PNS.

"Kami ke sini tidak untuk demo, terserah orang saja kalau menganggap ini demo, tetapi kami ke seni hanya meminta kejelasan dan berharap gubernur bisa memperjuangkan nasib kami," ujar seorang guru honor SDN 011 Jalan Danau Maninjau, Samarinda, ditemui di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Kamis.

Guru honor yang tidak mau disebutkan namanya karena malu tidak lulus menjadi PNS ini melanjutkan, bahwa dia sudah masuk honor K2 karena masa kerjanya sudah 10 tahun sejak masuk kerja pada 2004 lalu dan masih berusia 33 tahun, sehingga dia mengaku kecewa tidak lolos menjadi PNS.

"Kalau kecewa sih pasti karena teman-teman pada lulus sedangkan saya tidak. Saya juga khawatir ketidaklulusan saya ini karena adanya K2 "siluman" yang diluluskan sehingga bisa menggeser guru honorer sungguhan yang sudah masuk database," ujarnya.

Jumlah guru honor di Samarinda yang masuk dalam database dan mengikuti tes CPNS mencapai 1.135 orang, dari jumlah itu, terdapat 570 guru honor lolos menjadi PNS yang diumumkan pada 12 Februari, kemarin.

Sementara selebihnya yang mencapai 565 orang dinyatakan tidak lulus, sehingga sebagian mereka mendatangi Kantor Gubernur Kaltim untuk meminta kejelasan nasib mereka selanjutnya karena mereka tetap berharap bisa menjadi PNS.

Anggota DPRD Kaltim Hj Siti Qomariyah yang selama ini termasuk salah seorang yang intensif memperjuangkan sampai ke Jakarta agar semua guru honor yang sudah ikut tes bisa masuk menjadi PNS, saat dihubungi secara terpisah, mengaku kecewa karena masih banyak guru yang belum jadi PNS.

Namun demikian dia tiak bisa berbuat banyak dan masih berharap agar mereka yang belum beruntung itu masih memiliki harapan untuk menjadi PNS, baik melalui penambahan kuota untuk menjadi PNS atau melalui tes CPNSA yang akan digelar berikutnya.

Dia juga mengaku sejak diumumkannya para guru honort menjadi PNS, banyak telepon yang masuk ke dirinya, baik oleh guru honor yang telah lolos menjadi PNS atau yang gagal menjadi PNS.

Dari percakapan telepon dia mengaku bahwa semua penelepon tersebut rata-rata menangis, yakni yang diterima menjadi PNS menangis karena haru, sedangkan yang belum lulus menjadi PNS menangis karena sedih.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014