Samarinda (ANTARA Kaltim)- Anggota Komisi II DPRD Kaltim Ali Hamdi mengatakan, di saat negara masih mengeluhkan ketergantungan terhadap beras impor, Provinsi Kaltim justru seakan menyia-nyiakan potensi sumber daya perkebunan dan pertanian.

 Menurutnya, pemikiran bahwa sawit dan karet adalah komoditas primadona di Kaltim perlahan harus diubah. Pasalnya, masih banyak jenis tanaman lain, seperti beras asli daerah yakni beras adan dan mayas yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.

“Kaltim mempunyai potensi sumber daya lahan yang cukup besar untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian sesuai dengan permintaan pasar, baik pasar domestik, maupun pasar global. Satu di antaranya adalah beras adan,” tuturnya.

Beras asli Kaltim itu sudah diakui memiliki kualitas tinggi jika dibandingkan dengan beras yang beredar umumnya di masyarakat. Melihat banyaknya potensi lahan tidur maka bukan tidak mungkin ke depan tidak hanya akan mencapai swasembada beras melainkan juga menjadi pemenuh kebutuhan utama nasional.

“Sejauh ini pengembangan potensi beras adan kurang maksimal, karena selain lahan yang belum ideal, hasilnya saat ini malah dijual keluar daerah bahkan keluar negeri,” ulas Hamdi.

 Politisi asal FPKS itu menyebutkan bahwa pola menjual beras adan keluar daerah harus segera diubah karena bagaimanapun pemerintah harus menjamin ketersediaan beras tersebut di daerah. Jika kemudian kebutuhan daerah mampu diatasi, baru bisa dijual keluar daerah.

“Sebagaimana memanfaatkan potensi sumber daya lahan yang besar ini, untuk menjawab tujuan pembangunan pertanian yaitu untuk meningkatkan pertahanan pangan, menyediakan lapangan kerja, menyejahterakan petani dan meningkatkan devisa. Tujuan tersebut belum tercapai disebabkan oleh berbagai tantangan. Yaitu meningkatnya kebutuhan terhadap produk pertanian sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk,” bebernya lagi.

Hamdi menambahkan semua itu bisa dilaksanakan jika antara pemerintah daerah dan pemerintah provinsi bisa bersinergi dan memaksimalkan peran perusahaan. Dengan membangun sejumlah titik pengembangan di daerah lumbung beras misalnya Kukar dan Kubar kemudian disusul daerah lainnya. (Humas DPRD Kaltim/adv/bar/dhi/met)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014