Samarinda (ANTARA Kaltim) - Polres Bontang, masih menyelidiki kemungkinan adanya unsur pidana terkait pencemaran sungai di Tanjung Laut, Kelurahan Api-api yang berubah warna menjadi merah.

Kepala Bagian Operasional Polres Bontang, Komisaris Eko Suroso, dihubungi dari Samarinda, Rabu sore menyatakan masih menunggu hasil laboratorium dari sampel air sungai yang berwarna merah tersebut yang telah diambil oleh tim identifikasi Polres Bontang bersama PT Sucofindo.

"Sampelnya masih diuji di laboratorim PT Sucofindo. Dari hasil laboratorium itu nanti akan diketahui apakah mengandung zat berbahaya atau tidak dan dari situ kita bisa ketahui sejauh mana dampaknya yang bisa memberi dasar apakah ada kemungkinan mengarah ke pidana," ungkap Eko Suroso.

Polres Bontang lanjut Eko Suroso telah memeriksa sejumlah warga, termasuk Sentot, warga yang mencuci drum bekas yang masih berisi larutan pewarna, diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan warna sungai menjadi merah.

Warna sungai yang berada di Tanjung Laut Kelurahan Api-api, Kecamatan Bontang Selatan itu pada Rabu pagi kata Eko Suroso kembali normal.

"Sejak tadi pagi, warna sungai itu kembali normal yakni berwarna coklat setelah semalam (Selasa malam hingga Rabu dinihari) terjadi hujan. Namun, penyelidikan tetap jalan sambil menunggu hasil uji sampel air itu dari laboratorium Sucofindo," ujar Eko Suroso.

Sementara, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Bontang, Suryanto mengakui hingga Rabu petang, belum menerima informasi terkait hasil investigasi Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Bontang terkait perubahan warna sungai tersebut.

"Sampai tadi malam (Selasa) Kepala BLH sendiri yang langsung memimpin penelusuran untuk menghimpun data dan keterangan terkait perubahan warna sungai itu dan sampai sore ini (Rabu) kami belum mengetahui hasilnya," ungkap Suryanto.

Pada Selasa sore (11/2) warga digemparkan oleh perubahan warna air sungai menjadi merah di kawasan Tanjung Laut Kelurahan Api-api, Kecamatan Bontang Selatan.

Bahkan, perubahan warna sungai menjadi merah layaknya warna darah segar itu oleh sebagian masyarakat dikaitkan dengan adanya fenomena alam.

Foto-foto sungai berwarna merah tersebut bahkan sempat menyebar di jejaring sosial seperti "tweeter" dan "Blackberry Massenger".

Berdasarkan hasil penyelidikan oleh POlres Bontang, perubahan warna sungai itu diduga kuat disebabkan oleh larutan pewarna dari drum yang dibeli Sentot dari sebuah perusahaan ternama di daerah itu.

Berdasarkan hasil pemeriksaa, Sentot mengaku membeli sejumlah drum dari sebuah perusahaan yang digunakan untuk menanam bibit tanaman.

Dugaan larutan pewarna yang menjadi penyebab berubahnya warna air sungai di Kelurahan Api-api itu, lanjut Eko Suroso, berdasarkan keterangan Sentot, yang mengaku mencuci drum-drum tersebut di sebuah parit yang terhubung ke sungai.   (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014