Balikpapan (ANTARA Kaltim)- Gangguan kabel transmisi bawah tanah mengakibatkan terjadi pemadaman listrik beberapa kali dalam sebulan terakhir di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kepala Hubungan Masyarakat PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Imam Taufik di Balikpapan, Jumat, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan yang terkena pemadaman listrik.

Pemadaman terjadi di wilayah pelanggan PLN sejak pukul 18.25 WITA di kilometer (KM) 4 Jalan Soekarno-Hatta, Jalan MT Harjono-Pasar Butun, Jalan MT Harjono-RSUD Kanujoso Djatiwibowo dan Perum Tumaritis, Wika dan sepanjang Jalan Sjarifuddin Joes.

Selain itu di kompleks perumahan Sepinggan Pratama, Markas Polda Kaltim, termasuk juga Kampung Timur, Kantor Tribun Kaltim, Gunung Samarinda, Karang Rejo, dan Sumber Rejo.

"Kami langsung menurunkan petugas teknis ke lapangan untuk mendeteksi penyebab gangguan. Hanya saja penelusuran gangguan tersebut memakan waktu lama karena posisi kabel yang berada di bawah tanah menyebabkan gangguan sulit untuk segera ditemukan," kata Imam Taufik.

Ia mengatakan, baru pada Jumat pukul 11.53 WITA gangguan tersebut berhasil dilokalisasi dan segera diperbaiki oleh petugas.

Sambil memperbaiki gangguan tersebut, PLN mengatur daya yang ada sehingga wilayah daerah yang padam mendapat pasokan daya listrik dari saluran lain.

"Kami alihkan beban di daerah yang padam ke jalur lain yang tidak mengalami gangguan. Selama proses pengalihan beban ini, jalur yang tidak terganggu itu pun untuk sementara mengalami pemadaman juga.

Hingga sore Jumat (7/2) upaya perbaikan terus berlangsung," katanya.

Ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong bersama Komisi II DPRD Balikpapan segera menjadwalkan pertemuan dengan PLN untuk menbahas hal gangguan dan pemadaman ini.

Apalagi peristiwa listrik padam juga terjadi pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Balikpapan di Dome, Jalan Sjarifuddin Joes, Kamis (6/2).

"Kami ingin tahu apa yang terjadi, mendengar langsung dari PLN kok listrik padam terus," kata Solong.

Menurut dia, listrik yang kerap padam dapat mengganggu gerak ekonomi Balikpapan hingga merusak peralatan rumah tangga. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014