Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kebakaran di pemukiman, terlebih saat ini telah masuk musim kemarau panjang.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana kebakaran," kata Kepala Disdamkartan Kota Samarinda Hendra A.H. pada dialog," Kemarau Waspadai Musibah Kebakaran" di Samarinda, Selasa.
Ia menyebut banyak terjadi kebakaran pada pertengahan Juli 2023, yang 50 persen lebih penyebabnya korsleting listrik dan kelalaian manusia.
Ia menyebut tentang penurunan kebakaran yang tercatat pada 2020 ada 282 kasus, pada 2021 ada 240 kasus, pada 2022 ada 227 kasus, sedangkan Januari hingga Juli 2023 terjadi 95 kasus.
Ia menyebut 95 persen dari total kasus kebakaran akibat kelalaian manusia.
Oleh karena itu, katanya, upaya masyarakat dalam mencegah kebakaran sebagai hal yang diperlukan.
"Tidak hanya waspada EL Nino saja, tapi bagaimana upaya kita mencegah terjadinya kebakaran," katanya.
Selain itu, katanya, penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan kebakaran dengan memastikan jaringan listrik tidak bermasalah, memeriksa kapasitas kompor gas secara berkala, dan tidak meninggalkan kompor saat sedang digunakan untuk memasak.
Dia meminta setiap rumah memiliki alat pemadam api ringan (apar) agar dapat membantu memadamkan api dengan cepat jika terjadi kebakaran.
"Masyarakat harus tetap waspada dan tidak lengah dalam menghadapi potensi kebakaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana kebakaran," kata Kepala Disdamkartan Kota Samarinda Hendra A.H. pada dialog," Kemarau Waspadai Musibah Kebakaran" di Samarinda, Selasa.
Ia menyebut banyak terjadi kebakaran pada pertengahan Juli 2023, yang 50 persen lebih penyebabnya korsleting listrik dan kelalaian manusia.
Ia menyebut tentang penurunan kebakaran yang tercatat pada 2020 ada 282 kasus, pada 2021 ada 240 kasus, pada 2022 ada 227 kasus, sedangkan Januari hingga Juli 2023 terjadi 95 kasus.
Ia menyebut 95 persen dari total kasus kebakaran akibat kelalaian manusia.
Oleh karena itu, katanya, upaya masyarakat dalam mencegah kebakaran sebagai hal yang diperlukan.
"Tidak hanya waspada EL Nino saja, tapi bagaimana upaya kita mencegah terjadinya kebakaran," katanya.
Selain itu, katanya, penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan kebakaran dengan memastikan jaringan listrik tidak bermasalah, memeriksa kapasitas kompor gas secara berkala, dan tidak meninggalkan kompor saat sedang digunakan untuk memasak.
Dia meminta setiap rumah memiliki alat pemadam api ringan (apar) agar dapat membantu memadamkan api dengan cepat jika terjadi kebakaran.
"Masyarakat harus tetap waspada dan tidak lengah dalam menghadapi potensi kebakaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023