Samarinda (ANTARA Kaltim) - Nilai ekspor sejumlah komoditas dari Kalimantan Timur ke berbagai negara tujuan mencapai 28,336 miliar dolar AS selama Januari-November 2013.
Ekspor bahan bakar mineral yang di dalamnya termasuk minyak, gas, dan batu bara masih mendominasi nilai ekspor Kaltim yang mencapai 26,47 miliar dolar dari total nilai ekspor, padahal bahan bakar merupakan komoditas yang tidak bisa diperbarui," kata Aden Gultom, kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) di Samarinda, Senin.
Untuk itu, Pemprov Kaltim harus terus mendorong komoditas yang bisa diperbarui, misalnya sektor pertanakan dalam arti luas yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan berbagai produk lain yang bernilai ekspor.
Rincian komoditas yang diekspor Kaltim antara lain bahan bakar mineral senilai 26,47 miliar dolar, pupuk 402,9 juta dolar, kayu dan barang dari kayu senilai 382,1 juta dolar, bahan kimia anorganik 319 juta dolar, lemak dan minyak hewani atau nabati senilai 264 juta dolar.
Kemudian ekspor kapal, perahu, dan struktur terapung lain senilai 138 juta dolar, bahan kimia organik sebesar 131 juta dolar, ikan dan krustesea serta vertebarta air lain senilai 92,9 juta dolar, mesin atau peswata mekanik 55,8 juta dolar, dan ekspor tembakau serta pengganti tembakau dipabrikasi 17,8 juta dolar.
Ekspor dari Kaltim dengan negara tujuan Jepang pada periode Januari-November 2013 menjadi ekspor dengan nilai tertinggi yang mencapai 7,46 miliar dolar atau sebesar 26,32 persen dari seluruh nilai ekspor.
Negara tujuan ekspor terbesar kedua adalah China dengan nilai 4,59 miliar dolar atau 16,19 persen, peringkat ketiga adalah ekspor ke Korea Selatan dengan nilai 3,74 miliar dolar atau 13,19 persen.
Berada di posisi empat adalah ekspor ke India dengan nilai 3,38 miliar dolar atau 11,95 persen, disusul ekspor ke Taiwan senilai 3 miliar dolar atau 10,90 persen, ekspor ke Malaysia 1,7 miliar dolar atau 6,20 persen, ke Singapura 842 juta dolar atau 2,97 persen, dan ekspor ke Australia 807,9 juta dolar atau 2,85 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Ekspor bahan bakar mineral yang di dalamnya termasuk minyak, gas, dan batu bara masih mendominasi nilai ekspor Kaltim yang mencapai 26,47 miliar dolar dari total nilai ekspor, padahal bahan bakar merupakan komoditas yang tidak bisa diperbarui," kata Aden Gultom, kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) di Samarinda, Senin.
Untuk itu, Pemprov Kaltim harus terus mendorong komoditas yang bisa diperbarui, misalnya sektor pertanakan dalam arti luas yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan berbagai produk lain yang bernilai ekspor.
Rincian komoditas yang diekspor Kaltim antara lain bahan bakar mineral senilai 26,47 miliar dolar, pupuk 402,9 juta dolar, kayu dan barang dari kayu senilai 382,1 juta dolar, bahan kimia anorganik 319 juta dolar, lemak dan minyak hewani atau nabati senilai 264 juta dolar.
Kemudian ekspor kapal, perahu, dan struktur terapung lain senilai 138 juta dolar, bahan kimia organik sebesar 131 juta dolar, ikan dan krustesea serta vertebarta air lain senilai 92,9 juta dolar, mesin atau peswata mekanik 55,8 juta dolar, dan ekspor tembakau serta pengganti tembakau dipabrikasi 17,8 juta dolar.
Ekspor dari Kaltim dengan negara tujuan Jepang pada periode Januari-November 2013 menjadi ekspor dengan nilai tertinggi yang mencapai 7,46 miliar dolar atau sebesar 26,32 persen dari seluruh nilai ekspor.
Negara tujuan ekspor terbesar kedua adalah China dengan nilai 4,59 miliar dolar atau 16,19 persen, peringkat ketiga adalah ekspor ke Korea Selatan dengan nilai 3,74 miliar dolar atau 13,19 persen.
Berada di posisi empat adalah ekspor ke India dengan nilai 3,38 miliar dolar atau 11,95 persen, disusul ekspor ke Taiwan senilai 3 miliar dolar atau 10,90 persen, ekspor ke Malaysia 1,7 miliar dolar atau 6,20 persen, ke Singapura 842 juta dolar atau 2,97 persen, dan ekspor ke Australia 807,9 juta dolar atau 2,85 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014