Pemerintah Kabupaten Paser meminta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk memfasilitasi pengadaan alat pengolahan sawit mini agar dapat meningkatkan pendapatan petani.

"Dengan alat pengolahan sawit mini hasil panen tidak sampai busuk sehingga berdampak pada meningkatnya pendapatan para petani di Paser," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Paser Adi Maulana, Minggu (30/7). 

Perlu diketahui katanya alat pengolahan sawit mini memiliki kapasitas 500-700 kilogram tandan buah segar (TBS ) kelapa sawit per jamnya. 

Ia mengatakan sawit merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Paser yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat.

Adi menuturkan saat ini alur rantai pasok CPO terbilang panjang. TBS kelapa sawit yang dijual masyarakat pun kerap masih muda atau terlalu matang sehingga membusuk saat dijual ke perusahaan akibatnya pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan harapan 

Ia  menyebutkan sawit merupakan penyumbang devisa terbesar sektor non-migas di Indonesia. Tercatat secara nasional sebanyak 218.023 tenaga kerja yang bergelut di perkebunan kelapa sawit, dimana 86.208 tenaga kerja merupakan tenaga kerja pola perkebunan rakyat.

"Menjadi petani kelapa sawit merupakan mata pencaharian menjanjikan dengan penanaman yang mudah dan hasilnya bisa dinikmati dalam jangka panjang," katanya. 

Adi menjelaskan sawit salah satu tanaman alami tanpa limbah produksi, karena setiap bagian dari tanaman ini bermanfaat. Diantaranya dapat diolah menjadi berbagai produk olahan rumah tangga, seperti minyak goreng, sabun dan banyak lainnya, sebagai pupuk kompos serta batang yang ditebang menjadi bahan dasar furnitur.
 
Berlimpahnya kelapa sawit di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai raja biodiesel dengan produksi 7,9 miliar liter mengalahkan Amerika dan Jerman. 

"Kelapa sawit tengah diupayakan untuk mengalihkan jenis energi utama dunia dari fossil based energy menjadi renewable green energy. Bahkan hal itu dinilai sebagai lumbung energi terbarukan,"  kata Adi.

 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023