Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mengajak ratusan guru PAUD, SD, dan Kepala Sekolah dari Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk kreatif memberikan pengajaran yang menyenangkan.
 
"Transisi dari PAUD ke Sekolah Dasar (SD) merupakan hal yang sangat penting, sehingga pembelajaran yang menyenangkan menghindari tekanan pada anak," ujar Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Muhammad Hasbi di Samarinda, Jumat.
 
Ia menjelaskan tujuan dari transisi yang menyenangkan ini adalah untuk memastikan anak-anak mengalami pembelajaran yang menyenangkan, sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikan tanpa hambatan di jenjang lebih tinggi.
 
Hasbi menekankan pentingnya untuk menghapus konsepsi atau kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat, di mana baca, tulis, dan hitung dianggap sebagai satu-satunya tolok ukur dalam pendidikan anak usia dini. 
 
"Banyak satuan pendidikan di SD di kelas I masih menerapkan konsepsi ini sebagai instrumen untuk menilai kesiapan anak bersekolah ditingkat Sekolah Dasar.
 
Dikemukakannya gerakan transisi yang menyenangkan ini memiliki tiga program utama. Pertama, menghapus tekanan pada baca, tulis, dan hitung dalam penerimaan peserta didik baru. Kedua, melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah agar anak-anak dapat akrab dengan lingkungan baru, termasuk para guru dan orang tua. 
 
Ketiga, mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan, mendorong pemikiran kreatif, dan rasa ingin tahu pada anak-anak.
 
Hasbi menyatakan dalam konteks evaluasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tingkat SD relatif tidak ada masalah. Sebagian besar SD dapat menampung lulusan dari jenjang pendidikan anak usia dini, sehingga terjadi perpindahan yang mulus dari PAUD ke SD. 
 
"Namun, terdapat beberapa kendala ketika perpindahan dilakukan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke Sekolah Menengah Atas (SMA) karena persoalan daya tampung yang belum optimal," katanya.
 
Untuk mengatasi masalah tersebut, Kemendikbudristek berfokus pada dua hal, yakni memastikan daya tampung di setiap jenjang pendidikan tercukupi dan mengubah paradigma orang tua sehingga tidak ada lagi pandangan bahwa ada sekolah favorit atau tidak favorit. 
 
Hasbi menegaskan, semua sekolah harus dianggap sebagai sekolah favorit, dan upaya perbaikan dilakukan dengan membenahi kepala sekolah dan guru agar mereka menjadi pemimpin-pemimpin pembelajaran di sekolah, meskipun sarana dan prasarana belum lengkap.
 
"Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan transisi menyenangkan dari PAUD ke SD dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak, memastikan mereka menikmati proses belajar, dan mengembangkan potensi mereka secara optimal untuk masa depan yang lebih cerah," ujar Hasbi.
 

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023