Pemerintah Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur mendukung program pendidikan kepemimpinan bagi para guru untuk menjadi guru penggerak dalam rangka mewujudkan pelajar berkompeten global dengan perilaku sesuai dengan nilai Pancasila.

Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan para guru mempunyai tugas yang besar dalam membentuk kualitas generasi bangsa, tidak hanya dari aspek kognitif saja namun juga dari aspek karakternya.

"Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pemerintah mencetuskan pendidikan karakter untuk menguatkan karakter anak bangsa," tutur Wali Kota Samarinda, Andi Harun pada kegiatan Sosialisasi Program Guru Penggerak untuk Mewujudkan Pelajar Pancasila di Samarinda, Selasa.

Andi Harun berharap program guru penggerak mampu membentuk para pemimpin pendidikan masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang siswa secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada siswa, serta menjadi teladan dan agen transformasi pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan sejak sepuluh tahun terakhir pemerintah menggencarkan Gerakan Nasional Pendidikan secara intensif di seluruh sekolah Indonesia. Pemerintah menyadari bahwa Gerakan Nasional Revolusi Mental yang memperkuat pendidikan karakter semestinya dilaksanakan oleh semua, bukan saja terbatas pada sekolah-sekolah binaan, sehingga peningkatan kualitas pendidikan yang adil dan merata dapat segera terjadi.

Terkait dengan Profil Pelajar Pancasila, Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda terus berupaya untuk mencetak penerus bangsa yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, sesuai dengan arahan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim yang telah menetapkan enam indikator Profil Pelajar Pancasila.

Keenam indikator tersebut ialah berakhlaq mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global. Tidak ada keraguan lagi bahwa guru menjadi salah satu perang penting dalam mewujudkan keberhasilan proses pendidikan.

Kepala Balai Guru Penggerak Kaltim, Wiwik Setiawati mengatakan bahwa Samarinda saat ini telah memiliki 77 orang guru penggerak dan 108 calon guru penggerak. Sehingga totalnya ada 185 orang guru.

"Kalau bicara rasio antara jumlah guru penggerak dibanding jumlah guru yang ada di Samarinda tentu masih sangat jauh,"ujar Wiwik. Oleh karenanya dia mengajak para guru untuk bersemangat mendaftarkan diri mereka menjadi guru penggerak.

Sementara itu Wakil ketua komisi 10 DPR-RI yang membidangi Pendidikan, Riset, Olah Raga, dan Kepariwisataan, Hetifah Sjaifudian, mengingatkan saat ini kualitas pendidikan di Indonesia masih tertinggal dari negara lain di Asia Tenggara. Hal ini harus membuat kita terus berjuang meningkatkannya.

Apalagi di era globalisasi ini ujar Hetifah, orang luar negeri terbuka peluang untuk bekerja di negara kita termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN). Jika bangsa kita sampai ketinggalan, maka bisa saja kalah bersaing dengan tenaga ahli dari luar.

Hetifah mengingatkan jangan ada lagi anak bangsa yang terkendala dana dalam melanjutkan pendidikannya.

Sebagai wakil rakyat dia telah berupaya memperjuangkan banyak beasiswa yang sampai saat ini masih terus dijalankan. Ada trilyunan rupiah yang telah dianggarkan pemerintah untuk beasiswa pendidikan ini.

Dia meminta para guru agar jangan ragu-ragu menyampaikan kepada pihaknya jika ada anak didik yang terkendala dalam melanjutkan pendidikan mereka berkaitan dengan persoalan biaya. 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023