Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menyalurkan bantuan sebanyak lima ton beras kepada warga korban banjir di dua kecamatan di daerah itu yakni Kecamatan Lumbis dan Sembakung.

"Kami telah menyalurkan lima ton beras untuk korban banjir di Kecamatan Lumbis dan Sembakung. Saat ini kami masih menunggu bantuan dari berbagai pihak untuk membantu warga korban banjir di dua kecamatan tersebut," kata Kepala BPBD Kabupaten Nunukan, Muhammad Amin, dihubungi dari Samarinda,  Jumat sore.

Banjir yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Nunukan itu kata Muhammad Amin merupakan air kiriman dari sungai yang hulunya berada di wilayah Sabah, Malaysia.

"Banjir terjadi di Kecamatan Sembakung serta Kecamatan Lumbis yang berbatasan langsung dengan wilayah Sabah, Malaysia. Banjir seperti ini, bisa terjadi dua hingga tiga kali dalam setahun,"

Saat ini kata Muhammad Amin, banjir di Kecamatan Lumbis mulai surut namun air akibat luapan Sungai dari Malaysia itu merendam 15 desa di Kecamatan Sembakung.

"Pekan lalu, banjir kirman akibat meluapnya sungai yang hulunya berada di wilayah Sabah itu merendam rumah-rumah warga di Kecamatan Lumbis dengan ketinggian air mencapai satu meter. Saat ini, banjir di wilayah yang langsung berbatasan dengan Sabah itu sudah surut namun air turun di Kecamatan Sembakung," kata Muhammad Amin.

Banjir yang melanda 15 desa di Kecamatan Sembakung itu lanjut MUhammad Amin terparah di empat desa yakni, Desa Atap, Lubakan, Tagul serta Desa Manu Bungkul dengan ketinggian air hingga dua meter.

Banjir tersebut kata dia, menyebabkan rumah milik 7.000 warga tergenang.

"Sejauh ini belum ada warga yang mengungsi akibat banjir yang melanda dua kecamatan itu, namun barang-barang mereka sudah di pindahkan ke tempat yang aman," katanya.

"Sebelumnya terjadi hujan sehingga kemungkinan ketinggian air akibat meluapnya sungai dari Malaysia itu akan terus bertambah. Walaupun kami belum melihat langsung, namun menurut informasi warga, di bagian hulu sungai itu yakni di wilayah Sabah, marak pembukaan lahan untuk kawasan perkebunan," ungkap Muhammad Amin.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014