Nunukan (ANTARA Kaltim)- Pesawat helikopter jenis Bell 412 EP dengan nomor flight HA-5166 milik TNI AD yang dilaporkan kehilangan kontak ternyata batal melanjutkan penerbangan ke Long Midang Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

Perwira Seksi Teritorial Satgas Pamtas Yonif 100/Raider, Lettu Inf Abraham Prihadi di Nunukan, Kamis mengungkapkan, helikopter diputuskan batal melanjutkan penerbangan ke tujuan akhir (Long Midang) karena cuaca buruk yang masih berlangsung hingga siang ini.

Ia menegaskan helikopter yang mengangkut tujuh prajurit Satgas Pamtas Yonif 100/Raider yang akan bertugas menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di pos Long Midang perbatasan Kabupaten Nunukan dengan Negeri Sarawak Malaysia kembali ke Bandara Juwata Kota Tarakan Kalimantan Utara.

"Helikopter diputuskan tidak melanjutkan penerbangan ke Long Midang dan kembali ke Tarakan," kata Abraham Prihadi melalui pesan singkat kepada Antara di Nunukan.

Helikopter dengan tiga kru yakni Kapten CPn Paul Simatupang (pilot), Letda CPn M Kholiq (co pilot) dan Serka Kasnianto "take off" di Desa Long Sulit Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau sekitar pukul 11.20 Wita dan diperkirakan tiba di Kota Taraka sekitar pukul 12.19 Wita.

Mengenai logistik sebanyak 600 kilogram untuk prajurit yang menjaga sejumlah pos perbatasan di wilayah itu yang turut diangkut helikopter yang kehilangan kontak pada Rabu (22/1) sekitar pukul 17.00 Wita itu juga dikembalikan, katanya.

Abraham Prihadi melanjutkan, keputusan untuk tidak melanjutkan penerbangan karena kondisi cuaca masih memburuk di wilayah itu.

"Hujan terus berlangsung sampai siang ini, makanya diputuskan tidak melanjutkan penerbangan ke Long Midang (Krayan). Masalah logistik bagi prajurit pamtas juga turut dikembalikan ke Tarakan," jerlas dia.

Nama-nama prajurit Satgas Pamtas Yonif 100/Raider adalah Sertu Eliandy Saragih, Kopda Rudianto, Kopda Said Kelihu, Kopda Heri Purnomo, Pratu Feri Kurniawan, Praka Tri Gunardi dan Prada Jeki. (*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014