Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (TKPSDA WS) Mahakam difasilitasi Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) IV Samarinda, Kalimantan Timur, menginventarisasi sumber daya air untuk mendukung Ibu Kota Negara (IKN).

"Selain melakukan inventarisasi sumber daya air, kita harus melakukan sinkronisasi program karena dengan pindahnya IKN ke Kaltim tentu program yang ada harus direvisi dan disesuaikan dengan kebutuhan," ujar Ketua TKPSDA WS Mahakam Yusliando di Balikpapan, Senin.

Untuk itu, ia mengajak semua anggota TKPSDA WS Mahakam Provinsi Kaltim merumuskan program mulai dari perencanaan, pengelolaan, hingga pemanfaatan sumber daya air, baik untuk mendukung kebutuhan air di IKN maupun untuk Provinsi Kaltim khususnya.

Di lokasi IKN dan sekitarnya memiliki daerah aliran sungai (DAS) 38 buah yang sebagian sungainya kecil-kecil dan masuk kategori kritis, termasuk DAS Manggar di Balikpapan yang masuk kategori kritis.

Sementara itu, potensi air permukaan di IKN dicatat berkisar antara 868 juta meter kubik hingga 3,2 miliar meter kubik, namun terkendala oleh akses pengambilan yang tidak mudah karena faktor morfologi dan topografi sehingga perlu dirumuskan secara detail.

Sementara itu, Kasubdit Keterpaduan Pola dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kementerian PUPR Yunita Chandra Sari yang hadir menjadi narasumber secara daring mengatakan terdapat sejumlah tahapan untuk pengelolaan sumber daya air.

Tahapan tersebut, katanya, adalah perencanaan, pelaksanaan konstruksi prasarana, pelaksanaan operasi, pemeliharaan, pemantauan, dan evaluasi pengelolaan sumber daya air.

"Perencanaan antara lain harus memperhitungkan semua potensi dengan mengutamakan air permukaan. Untuk konstruksi, baik bendungan, embung, dan lainnya maupun yang nonkonstruksi harus dilengkapi dengan desain dasar dan prakiraan kelayakan," kata Yunita.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023