Pemerintah Kota Samarinda terus melakukan pembenahan dalam berbagai sektor mulai dari pembangunan wajah kota, peningkatan infrastruktur, pengoptimalan roda perekonomian hingga peningkatan sumber daya manusia dalam rangka mempersiapkan diri sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi mengungkapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur, sudah pasti Samarinda tidak mau ketinggalan dengan wilayah penyangga lainnya di IKN, sehingga Pemerintah Kota Samarinda terus berbenah dengan menyusun program pembangunan yang selaras dengan program nasional tersebut.

"Pemerintah Kota Samarinda memiliki visi mewujudkan Samarinda sebagai kota pusat peradaban. Kami melihat ini sejalan dengan apa yang menjadi keinginan pemerintah pusat dengan visi ibu kota sebagai katalis peningkatan peradaban manusia Indonesia. IKN sebagai representasi kemajuan bangsa yang unggul,” kata Rusmadi kepada ANTARA di Samarinda, Senin.

Rusmadi mengungkapkan IKN diarahkan sebagai katalis Kaltim dengan mendorong pengembangan ekonomi melalui kolaborasi segitiga perkotaan, dimana Samarinda sebagai jantungnya, IKN sebagai pusat saraf, dan Balikpapan sebagai otot.

Baca juga: Kajari Samarinda: IKN di Kaltim merupakan hal tepat

Menurut Rusmadi memang sudah ada strategis khusus yang dipersiapkan Samarinda sebagai kota penyangga, di antaranya dalam urusan perdagangan dengan mempersiapkan sentra-sentra industri, kerja sama beberapa daerah untuk ketersediaan bahan pokok, penguatan pasar, diversifikasi produk untuk ekspor, penguatan kolaborasi antar dinas perdagangan-perindustrian-koperasi UMKM.

Kemudian di bidang pariwisata lanjut dia, melakukan pengembangan eco-wisata, penguatan whole of goverment, kerja sama pengusaha untuk pengembangan dan promosi, partisipasi publik dalam eco wisata, serta mendorong unit usaha strategis eco wisata. 

"Tak kalah penting juga pendidikan dan kesehatan, di mana dilakukan pengembangan layanan pendidikan tinggi yang sudah ada seperti Unmul, UIN Sultan Muh Idris, Untag, Widya Gamma, UMK, dan juga fasiltas kesehatan atau Rumah Sakit yang ada di Samarinda," jelas Rusmadi.

Rusmadi menambahkan Pemkot Samarinda juga punya Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro-Bebaya) dengan mengalokasikan dana Rp100 juta per tahun.

Baca juga: Setelah ganti ibu kota, Jakarta harus mandiri secara ekonomi

Dana tersebut dikelola oleh rukun tetangga untuk sejumlah kegiatan kampung, termasuk biaa digunakan untuk peningkatan infrasruktur lingkungan.

“Ada juga program kampung tangguh, program kampung bersinar bekerja sama dengan BNK, pelatihan bela negara dan kegiatan keagamaan dan kebudayaan,” imbuhnya.

Hal lain yang menjadi nilai positif selama ini adalah indahnya keberagaman di Kota Samarinda. Konflik sosial di Kota Tepian rendah, dan budaya terbuka untuk pendatang.

"Samarinda kota yang ramah untuk pendatang, dan budaya itu sudah terpelihara oleh masyarakat selama bertahun- tahun," jelas Rusmadi.

Pewarta: Arumanto

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023