Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), terpilih menjadi lokasi puncak peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 tingkat nasional pada 15 Juni 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dr Jaya Mualimin mengatakan pihaknya terus melakukan persiapan pelaksanaan agenda nasional tersebut sesuai arahan dan koordinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Terima kasih Kemenkes telah menunjuk Kaltim sebagai tuan rumah. Semoga Kaltim juga nantinya bisa mendapatkan sertifikat bebas malaria," ungkap Jaya usai rapat Persiapan Puncak Acara Hari Malaria Sedunia 2023 di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Senin
Ia mengharapkan pelaksanaan kegiatan bertema "Dengan Investasi, Inovasi, dan Implementasi, Kita Capai Indonesia Bebas Malaria" itu mendorong kabupaten/kota di Kaltim segera mendapatkan sertifikat bebas malaria.
"Kami berharap hasil rakor hari ini, di dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik, serta kita semua menjadi paham bahwa malaria ini dapat diselesaikan secara sektoral dan dukungan dari semua pihak," ujarnya.
Pada kesempatan sama Ketua Tim Kerja Malaria Direktorat P2PM Kemenkes dr Hellen Dewi Prameswari mengatakan sebagian wilayah perbatasan IKN Kaltim termasuk kawasan berstatus endemis tinggi kasus malaria di Indonesia.
"Peta endemisitas malaria 2022 sebagian besar di wilayah timur. Papua, Sulawesi Selatan, serta Kalimantan Timur," kata Hellen.
Ia menjelaskan 60 persen wilayah IKN berdomisili di Kabupaten Penajam Paser Utara dan 40 persen lainnya masuk dalam wilayah Kutai Kartanegara.
Data Kemenkes melaporkan dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, empat diantaranya sudah berstatus eliminasi malaria, dua kabupaten/kota endemis rendah, tiga kabupaten/kota endemis sedang, dan satu endemis tinggi yaitu Penajam Paser Utara.
"Permasalahan di sana karena perambah hutan, sehingga kami ingin selesaikan itu," ujarnya.
Untuk diketahui, pelaksanaan Puncak Hari Malaria Sedunia 2023 juga dirangkai dengan penyerahan Sertifikat Eliminasi Malaria tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dr Jaya Mualimin mengatakan pihaknya terus melakukan persiapan pelaksanaan agenda nasional tersebut sesuai arahan dan koordinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Terima kasih Kemenkes telah menunjuk Kaltim sebagai tuan rumah. Semoga Kaltim juga nantinya bisa mendapatkan sertifikat bebas malaria," ungkap Jaya usai rapat Persiapan Puncak Acara Hari Malaria Sedunia 2023 di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Senin
Ia mengharapkan pelaksanaan kegiatan bertema "Dengan Investasi, Inovasi, dan Implementasi, Kita Capai Indonesia Bebas Malaria" itu mendorong kabupaten/kota di Kaltim segera mendapatkan sertifikat bebas malaria.
"Kami berharap hasil rakor hari ini, di dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik, serta kita semua menjadi paham bahwa malaria ini dapat diselesaikan secara sektoral dan dukungan dari semua pihak," ujarnya.
Pada kesempatan sama Ketua Tim Kerja Malaria Direktorat P2PM Kemenkes dr Hellen Dewi Prameswari mengatakan sebagian wilayah perbatasan IKN Kaltim termasuk kawasan berstatus endemis tinggi kasus malaria di Indonesia.
"Peta endemisitas malaria 2022 sebagian besar di wilayah timur. Papua, Sulawesi Selatan, serta Kalimantan Timur," kata Hellen.
Ia menjelaskan 60 persen wilayah IKN berdomisili di Kabupaten Penajam Paser Utara dan 40 persen lainnya masuk dalam wilayah Kutai Kartanegara.
Data Kemenkes melaporkan dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, empat diantaranya sudah berstatus eliminasi malaria, dua kabupaten/kota endemis rendah, tiga kabupaten/kota endemis sedang, dan satu endemis tinggi yaitu Penajam Paser Utara.
"Permasalahan di sana karena perambah hutan, sehingga kami ingin selesaikan itu," ujarnya.
Untuk diketahui, pelaksanaan Puncak Hari Malaria Sedunia 2023 juga dirangkai dengan penyerahan Sertifikat Eliminasi Malaria tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023