Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, membutuhkan dana lebih kurang Rp69 miliar untuk menyelesaikan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe di wilayah Kecamatan Penajam yang pengerjaan dihentikan sejak 2017.
 
"Kami perkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan lanjutan Bendungan Lawe-Lawe sekitar Rp69 miliar," ujar Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar di Penajam, Rabu.
 
Pemerintah kabupaten berharap ada sumber pendanaan lain untuk melanjutkan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe, lanjut dia, karena anggaran yang dibutuhkan cukup besar dan ketersediaan keuangan pemerintah kabupaten terbatas.
 
Pemanfaatan Bendungan Lawe-Lawe dapat dijadikan penampungan air baku pengolahan air bersih lebih maksimal dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
Pembangunan lanjutan Bendungan Lawe-Lawe diharapkan dapat segera terealisasi agar sisa dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
 
Pemerintah kabupaten, kata dia, berkeinginan pemerintah pusat mengambil alih pembangunan lanjutan Bendungan Lawe-Lawe tersebut.
 
Kemajuan lanjutan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe terus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
Sekaligus menyongsong pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
 
Sistem pengerjaan lanjutan pembangunan Bendung Lawe-Lawe tersebut, menurut Tohar, akan disusun dalam proyek melalui anggaran tahun jamak (multiyears).
 
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mengalokasikan anggaran lebih kurang Rp179 miliar untuk pembangunan Bendungan Lawe-Lawe dengan skema anggaran tahun jamak yang pengerjaan dimulai pada 2024.
 
Proyek pembangunan Bendungan Lawe-Lawe resmi dihentikan pada November 2017, dengan kondisi pengerjaan sekitar 85 persen karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami defisit dan kesulitan mencari pembiayaan.

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023