Samarinda (ANTARA  Kaltim)-Adanya kenaikan pada tabung gas elpiji 12 kg oleh PT Pertamina, Andarias P Sirenden, Anggota DPRD Kaltim yang bertugas di Komisi II bidang perekonomian melihat hal tersebut sebagai kebijakan nasional yang berpengaruh secara global bagi perekonomian masyarakat.

"Saya melihat kebijakan nasional seperti menaikkan harga gas elpiji pada tabung 12kg tentu berdampak pada kehidupan masyarakat secara umum, artinya kebijakan ini juga mempengaruhi sektor-sektor perekonomian lain pada kehidupan masyarakat. Sehingga kebijakan seperti ini sudah semestinya dipertimbangkan secara matang untuk kemudian juga mengantisipasi perkembangan perekonomian global kedepannya," papar Andarias.

Meski nilai kenaikannya pada beberapa daerah bervariatif karena perbedaan zona, nyatanya kenaikan harga gas elpiji sebesar kurang lebih Rp 300 hingga Rp 600 per kilogramnya, kenaikan yang oleh pertamina dilakukan karena alasan kerugian tersebut menurut Andarias jika memang kenaikan memberikan dampak baik dalam kehidupan masyarakat secara umum, tentunya akan didukung.

 "Namun jika kebijakan tersebut membawa kehidupan masyarakat lebih sengsara, sebaiknya semestinya dipertimbangkan untuk tidak dinaikkan dulu. Jika sudah terlanjur sebisanya dipertimbangkan ulang," Harap Andarias P Sirenden.

Selama ini semua kebijakan  ekonomi nasional akan membawa dampak secara global pula bagi kehidupan masyarakat, begitupun dengan kebijakan kenaikan gas elpiji 12kg, ini artinya menurut Andarias, jika ditambah lagi adanya kebijakan baru tersebut akan menambah tekanan hidup bagi masyarakat. "Saya khawatir kebijakan tersebut membuat kehidupan masyarakat lebih tertekan, bukan malah menuju peningkatan taraf hidup, malah menurun akibat kebijakan tersebut," ungkap Andarias.

Oleh karena itu Politisi Partai Hanura ini memberikan masukan agar mempertimbangkan ulang kebijakan yang dibuat tersebut, demi mementingkan kondisi ekonomi secara global yang tetap kondusif. "Walaupun memang kebijakan apapun yang dibuat akan memberikan dampak, namun setidaknya untuk kenaikan gas elpiji 12 kg tersebut bisa dipertimbangkan ulang demi alasan demi perekonomian masyarakat secara global. Harus ada kehati-hatian dalam menentukan kebijakan ini," pungkasnya

Sementara jika memang kebijakan itu sendiri terpaksa diputuskan untuk diberlakukan, maka ini menjadi tanggung jawab pemerintah mengambil langkah-langkah dalam rangka mengantisipasi kemungkinan dampak-dampak yang pasti ditimbulkan.

"Jika memungkinkan dengan cara pemberian subsidi, maka solusi ini dapat menjadi alternatif cara jika memang karena alasan Pertamina mengalami kerugian dengan harga yang sebelumnya, namun tetap dengan catatan menyesuaikan kondisi keuangan kita," kata Andarias.(Huma DPRD Kaltim/Adv/lia/dhi)


Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013