Seluruh kendaraan Borneo Tribute akhirnya berhasil mencapai Bukit Bangkirai pada Selasa sore 24/5. Peserta touring offroad dan event napak tilas Camel Trophy 1985 itu memerlukan waktu 4 hari sejak Sabtu 20/5 untuk menuntaskan jalur bekas logging Inhutani pada dekade 1970-80an tersebut.
“Medannya cukup berat. Kami dihadang kubangan panjang dan lumpur pekat,” kata dr Ery Dewanto dari Tim Alpha di Balikpapan, Rabu.
Ia mengatakan, seluruh tim menempuh lebih kurang 25 km jalan tanah dari gerbangnya di Km 26 Jalan Soekarno-Hatta di dekat batas Kota Balikpapan dengan Kutai Kartanegara hingga Plaza Bukit Bangkirai, kawasan wisata yang dikelola PT Inhutani, yang menghadirkan atraksi antara lain Jembatan Tajuk dan pohon-pohon raksasa bangkirai ( Shorea lavefolia).
Karena medan berat tersebut, sebagian kendaraan mengalami masalah. Mobil dr Ery saja rontok winch (derek) depannya. Juga mengalami patas as roda belakang. Untung saja mekanik Ambon tak perlu waktu lama menangani kerusakan.
“Kerja berat winch-nya. Menarik mobil dengan bobot total tak kurang dari 3 ton berikut bahan bakar yang masih penuh dan perbekalan dan suku cadang,” kata dr Ery.
Namun demikian, meski perlahan, seluruh tim terus maju. Dalam perjalanan offroad, setelah berhasil melewati rintangan maka semangat tim akan kembali berkobar, apalagi kemudian jalan mulus membentang setidaknya sepanjang beberapa kilometer ke depan sampai bertemu rintangan berikutnya.
"Kita maju bersama-sama, tidak akan ada yang ditinggal di belakang," kata Pemimpin Perjalanan (Tim Leader) Greefion Kamil.
Untuk memudahkan koordinasi, tim leader atau pemimpin perjalanan Fion membagi 21 mobil peserta ke dalam 8 grup, yaitu Alpha, Bravo, Charlie, Delta, Kilo, Lima, Mike, dan Zulu.
Bersama dr Ery di Tim Alpha ada Presiden IOF (Indonesian Offroad Federation) Irjen Pol (Purn) Sam Budi Gusdian yang mengendarai Land Rover 110, mobil yang di event Camel Trophy tahun 1985 merupakan mobil tim pendukung alias mobil panitia.
"Rabu 25/5 tim akan melewati jalan hauling batubara yang dikelola PT Singlurus Pratama, menyeberang ke wilayah hutan tanaman industri dari PT ITCI untuk menuju Batu Lepek, tempat wisata di tengah hutan dengan pemandangan sungai deras dan lebar dari Sungai Jembayan yang bermuara di Sungai Mahakam di Kampung Jembayan, Loa Kulu. Kutai Kartanegara," ujar fion.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023