Ekspor nonmigas dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ke sejumlah negara tujuan periode Januari-April 2023 mencapai 9,48 miliar dolar, terjadi peningkatan sebesar 8,87 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.

"Ekspor nonmigas dari Provinsi Kaltim pada Januari-April 2022 senilai 8,7 miliar dolar, naik menjadi 9,48 miliar dolar pada Januari-April 2023," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Senin.

Peningkatan dengan nilai tertinggi disumbang oleh naiknya ekspor komoditas hasil tambang sebesar 14,34 persen, yakni dari 7 miliar dolar pada periode Januari-April 2022 menjadi 8 miliar dolar pada periode yang sama 2023.

Ekspor bahan kimia organik juga turut memberikan kontribusi kenaikan meski secara nilai masih kecil, yakni dari 3,01 juta dolar pada Januari-April 2022 menjadi 11,46 juta dolar periode yang sama 2023, atau naik 280,1 persen.

Ia melanjutkan, khusus bulan April 2023, ekspor nonmigas Kaltim turun sebesar 15,59 persen ketimbang Maret 2023, yaitu dari senilai 2,85 miliar dolar menjadi 2,4 miliar dolar.

Berdasarkan golongan barang, lanjutnya, penurunan terbesar nilai ekspor nonmigas pada April 2023 terhadap Maret 2023 terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral, yakni turun senilai 317,5 juta dolar atau turun sebesar 14,16 persen.

"Sedangkan kenaikan nilai tertinggi terjadi pada golongan barang pupuk, yakni terjadi kenaikan sebesar 60,8 persen atau naik senilai 20,48 juta dolar," katanya.

Sementara itu, komoditas lain dengan penurunan nilai ekspor cukup besar adalah lemak dan minyak, yakni turun sebesar 77,07 juta dolar atau 31,86 persen, kemudian bahan kimia anorganik yang turun 13,84 juta dolar atau 27,97 persen.

"Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan nilai cukup tinggi adalah golongan barang bahan kimia organik, yakni terjadi kenaikan sebesar 6 juta dolar atau naik sebesar 330,36 persen," kata Yusniar.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023