Samarinda (ANTARA Kaltim) – Dalam kesempatan reses beberapa waktu lalu, anggota DPRD Kaltim Dahri Yasin menjumpai konstituennya di daerah pemilihan (dapil) I Samarinda “Saya menemui konstituen tidak hanya saat reses. Bisa dikatakan setiap bulan. Jadi, untuk bertatap muka dengan warga tidak hanya difasilitasi program reses saja,” ungkap Dahri .

Dahri mengakui, banyak aspirasi yang dijaring dalam reses tersebut. Permasalahan klasik masih menjadi sorotan dan menjadi keluhan masyarakat. Contohnya di Kelurahan Sambutan, warga masih tetap mengeluhkan  infrastruktur seperti jalan dan drainase. Indikasinya : banjir masih jadi momok.  Belum lagi masalah kurangnya fasilitas air bersih, kemacetan dan tidak tertatanya kendaraan di jalur masuk ke Sambutan.

Estetika pengaturan kota terasa minim. Padahal di jalur itu ada pasar tradisional yang menyumbang kemacetan parah di jam-jam tertentu.
Terkait pasar tradisional, ia berharap pemerintah tanggap   menata. Dalam artian tak sekadar memfasilitasi gedungnya. Tetapi bagaimana arus kendaraan yang lewat hingga lokasi parkir, harus dipikirkan dan terkonsep matang.

Jangan nantinya malah menjadi persoalan tambahan. “Pasar di Jalan Tenggiri ada dua. Yang sudah modern maupun yang tradisional. Nah, yang tradisional inilah yang harus disikapi. Harus ada konsep matang dan tindakan lanjutan karena tidak dilengkapi lahan parkir. Yang ada, badan jalan umum justru jadi area parkir.

Kemacetan tentu saja tak bisa dihindari. Belum lagi saat hujan. Karena drainase yang minim, aliran air jadi tidak terarah. Nah yang seperti inilah yang harus dicarikan solusinya ,” harap Dahri. (Humas DPRD Kaltim/adv/yud/dhi/met)



Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013