Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada April 2023 masih tinggi meski terjadi penurunan indeks, yakni masih sebesar 131,08 atau turun 1,45 persen jika dibandingkan dengan NTP pada Maret 2023.


"Pada bulan sebelumnya atau Maret 2023, NTP Kaltim tercatat sebesar 133,01, sehingga jika dibandingkan dengan April, maka turun 1,45 persen," ujar Ketua Tim Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Marinda Dama Prianto, di Samarinda, Rabu.

Angka keseimbangan NTP adalah 100, jika di bawah 100 berarti petani rugi, di atas 100 berarti untung, sedangkan jika jauh di atas 100 yang mencapai 131,08 seperti pada April 2023, maka NTP Kaltim masih tinggi dan kehidupan petani sejahtera.

Prianto yang juga Statistisi Ahli Madya ini melanjutkan, penurunan NTP pada April terhadap Maret disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani (It) turun 1,03 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,43 persen.

NTP yang pada April yang totalnya 131,08 itu berasal dari lima subsektor pertanian di Kaltim, yakni untuk Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) merupakan subsektor dengan capaian indeks paling rendah, yakni hanya sebesar 95,21.

Kemudian Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) merupakan hasil capaian subsektor pertanian di Kaltim dengan indeks paling tinggi, sehingga petaninya paling makmur ketimbang subsektor lainnya, yakni dengan capaian sebesar 173,14.

Berikutnya adalah capaian indeks dari Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) yang sebesar 112,14, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 108,68, dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 100,39.

Pada April 2023, lanjutnya, terdapat empat subsektor yang mengalami kenaikan NTP, yakni subsektor tanaman pangan yang naik 0,52 persen, subsektor hortikultura naik 0,44 persen, subsektor peternakan naik 0,24 persen, dan subsektor perikanan naik 1,54 persen. 

Kemudian ada satu subsektor yang mengalami penurunan NTP, yakni tanaman perkebunan rakyat yang mengalami penurunan hingga 3,19 persen, namun subsektor ini masih memiliki indeks paling tinggi ketimbang lainnya.

Senada dengan NTP, untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) pada April 2023 juga mengalami penurunan, yakni menjadi 132,00 atau turun 1,19 persen ketimbang NTUP pada Maret 2023 yang tercatat 133,59. 

"Terdapat empat subsektor yang mengalami peningkatan NTUP, yakni subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, subsektor peternakan, dan subsektor perikanan. Sebaliknya, subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan," kata Prianto.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023