Nunukan (ANTARA Kaltim) - Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilayah Kerja Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara,masih kekurangan tenaga medis sehingga tidak dapat memaksimalkan pelayanan bagi tenaga kerja Indoensia (TKI) selama ini.
Koordinator Kesehatan Pelabuhan Wilker Kabupaten Nunukan, dr Barullah di Nunukan, Selasa menyatakan, saat baru memiliki enam orang pegawai sehingga masih membutuhkan tenaga medis lagi terutama perawat.
Ia mengakui, pihaknya sedang mengusulkan penambahan tenaga medis melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Tarakan dan mudah-mudahan telah dapat direalisasikan tahun mendatang.
"Kami masih mengalami kendala dalam hal memaksimalkan pelayanan kepada TKI khususnya yang dideportasi dari Malaysia (negeri Sabah) karena masih kekurangan tenaga medis," ucap Barullah.
Selain kekurangan tenaga medis, dia juga mengakui masih kekurangan fasilitas pendukung seperti mobil ambulans dn fasilitas medis lainnya untuk mendukung pelayanan prima kepada TKI.
"Kalau persediaan obat-obatan sudah mencukupi kebutuhan jadi tidak ada masalah lagi. Yang masih kurang juga yaitu mobil ambulans dan saran medis lainnya," kata Barullah.
Ia mengungkapkan, pihaknya sangat berkeinginan memberikan pelayanan secara prima kepada TKI yang dideportasi dari Malaysia yang menderita penyakit yang harus dirujuk ke rumah sakit.
Sebab jika fasilitas tersebut tidak ada, maka Kesehatan Pelabuhan Wilker Kabupaten Nunukan akan terkendala memaksimalkan pelayanan, ujar dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Koordinator Kesehatan Pelabuhan Wilker Kabupaten Nunukan, dr Barullah di Nunukan, Selasa menyatakan, saat baru memiliki enam orang pegawai sehingga masih membutuhkan tenaga medis lagi terutama perawat.
Ia mengakui, pihaknya sedang mengusulkan penambahan tenaga medis melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Tarakan dan mudah-mudahan telah dapat direalisasikan tahun mendatang.
"Kami masih mengalami kendala dalam hal memaksimalkan pelayanan kepada TKI khususnya yang dideportasi dari Malaysia (negeri Sabah) karena masih kekurangan tenaga medis," ucap Barullah.
Selain kekurangan tenaga medis, dia juga mengakui masih kekurangan fasilitas pendukung seperti mobil ambulans dn fasilitas medis lainnya untuk mendukung pelayanan prima kepada TKI.
"Kalau persediaan obat-obatan sudah mencukupi kebutuhan jadi tidak ada masalah lagi. Yang masih kurang juga yaitu mobil ambulans dan saran medis lainnya," kata Barullah.
Ia mengungkapkan, pihaknya sangat berkeinginan memberikan pelayanan secara prima kepada TKI yang dideportasi dari Malaysia yang menderita penyakit yang harus dirujuk ke rumah sakit.
Sebab jika fasilitas tersebut tidak ada, maka Kesehatan Pelabuhan Wilker Kabupaten Nunukan akan terkendala memaksimalkan pelayanan, ujar dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013