Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pembangunan jembatan kembar Samarinda yang berdampingan dengan jembatan Mahakam terutana pemasangan konstruksi baja ditargetkan tuntas pada 2014 dan pekerjaannya akan terus dilanjutkan sehingga pada 2015 dapat dioperasikan.
"Saat ini tiang pylon pertama dan pylon kedua di Jembatan Kembar sudah selesai dipasang, sedangkan pylon ketiga masih dalam tahap pengerjaan. Apabila pylon sudah tuntas, langsung dilakukan pemasangan konstruksi baja," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim M Taufik Fauzi di Samarinda, Senin.
Ia mengatakan, ppembangunan jembatan kembar atau Jembatan Mahakam IV ini berdampingan dengan Jembatan Mahakam. Pembangunan jembatan ini dinilai mendesak karena untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang cukup parah untuk arus lalu lintas yang akan menuju ke Samarinda maupun ke Samarinda Seberang.
Taufik mengatakan, jembatan kembar Mahakam dibangun menggunakan dana APBD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2012-2013 dengan nilai kontrak Rp171,6 miliar, tetapi hingga saat ini belum semuanya anggaran terserap 100 persen karena faktor teknis dan cuaca.
Proyek jembatan tersebut dikerjakan oleh PT PP-Perdana/KSO dengan waktu pelaksanaan 418 hari, yakni mulai November 2012 hingga Desember 2013. Pada 2012 lalu perusahaan kontraktor itu memenangkan lelang terbuka yang dilakukan oleh Pemprov Kaltim
Jembatan Mahakam Kembar akan memiliki panjang bentang 220 meter, lebar 16,9 meter dan tinggi clearance vertikal 22 meter bertipe pelengkung rangka baja.
Pembangunan Jembatan Kembar selain untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas juga dimaksudkan untuk memperlancar konektivitas antar daerah untuk mendukung kelancaran program Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kaltim. Pembangunan jembatan itu juga merupakan program MP3EI.
Dia mengatakan, Pemprov Kaltim telah mengusulkan anggaran untuk jalan pendekat Jembatan Kembar sebesar Rp100 Miliar kepada pemerintah pusat. Jalan pendekat itu untuk dua sisi baik pada sisi Samarinda Seberang maupun sisi Samarinda Kota.
Nilai proyek jalan pendekat memang hampir sama dengan nilai proyek Jembatan Kembar karena jalan pendekat ini memakai struktur jembatan, bukan memakai struktur jalan sehingga harganya mahal jika disbanding dengan pembangunan jalan biasa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Saat ini tiang pylon pertama dan pylon kedua di Jembatan Kembar sudah selesai dipasang, sedangkan pylon ketiga masih dalam tahap pengerjaan. Apabila pylon sudah tuntas, langsung dilakukan pemasangan konstruksi baja," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim M Taufik Fauzi di Samarinda, Senin.
Ia mengatakan, ppembangunan jembatan kembar atau Jembatan Mahakam IV ini berdampingan dengan Jembatan Mahakam. Pembangunan jembatan ini dinilai mendesak karena untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang cukup parah untuk arus lalu lintas yang akan menuju ke Samarinda maupun ke Samarinda Seberang.
Taufik mengatakan, jembatan kembar Mahakam dibangun menggunakan dana APBD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2012-2013 dengan nilai kontrak Rp171,6 miliar, tetapi hingga saat ini belum semuanya anggaran terserap 100 persen karena faktor teknis dan cuaca.
Proyek jembatan tersebut dikerjakan oleh PT PP-Perdana/KSO dengan waktu pelaksanaan 418 hari, yakni mulai November 2012 hingga Desember 2013. Pada 2012 lalu perusahaan kontraktor itu memenangkan lelang terbuka yang dilakukan oleh Pemprov Kaltim
Jembatan Mahakam Kembar akan memiliki panjang bentang 220 meter, lebar 16,9 meter dan tinggi clearance vertikal 22 meter bertipe pelengkung rangka baja.
Pembangunan Jembatan Kembar selain untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas juga dimaksudkan untuk memperlancar konektivitas antar daerah untuk mendukung kelancaran program Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kaltim. Pembangunan jembatan itu juga merupakan program MP3EI.
Dia mengatakan, Pemprov Kaltim telah mengusulkan anggaran untuk jalan pendekat Jembatan Kembar sebesar Rp100 Miliar kepada pemerintah pusat. Jalan pendekat itu untuk dua sisi baik pada sisi Samarinda Seberang maupun sisi Samarinda Kota.
Nilai proyek jalan pendekat memang hampir sama dengan nilai proyek Jembatan Kembar karena jalan pendekat ini memakai struktur jembatan, bukan memakai struktur jalan sehingga harganya mahal jika disbanding dengan pembangunan jalan biasa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013