Sangatta (ANTARA Kaltim)- PT Pertamina EP Asset 5 Field Sangatta Kutai Timur, periode 2012- 2013 sudah menanam 16.500 pohon mangrove dan pohon khas Kalimantan seperti kayu ulin, meranti, trembesit dan pohon rambutan.
Field Manager PT Pertamina Asset 5 Field Sangatta, Abdul Muhar di Sangatta, Sabtu mengatakan, pada 2013 ini pihaknya telah menanam sebanyak 11 ribu pohon yang tersebar di dua lokasi, yakni di kawasan pantai perbatasan Bontang dengan Sangatta dan di area pengeboran sekitar Desa Sangkima.
Menurut dia, sebanyak 6 ribu pohon mangrove yang ditanam di kawasan pantai perbatasan Bontang dan Sangatta dan 6 ribu pohon ulin, trembesit dan pohon rambutan di Desa Sangkima
"Dalam kurun waktu dua tahun PT Pertamina EP Asste 5 Feld Sangatta telah menanam lebih dari 16.500 pohon mangrove dan pohon khas Kalimantan serta pohon buah," kata Abdul Muhar.
Menurut dia, tahun 2013 yang paling banyak ditanam adalah mangrove sebanyak 6 ribu pohon dari total 11 ribu pohon, sedangkan tahun lalu mangrove sebanyak 2.500 pohon dan pohon khas sebanyak 3 ribu pohon ditanam di kawasan bekas pengeboran minyak dan di sepanjang jalan Desa Sangkima.
Didampingi Kepala Layanan Operasi Nanang Electra Abipriyo, dia mengatakan, program rutin tahunan menanam mangrove sebagai kepedulian Pertamina EP Asset 5 Field Sangatta untuk ikut serta menyelamatkan abrasi laut dan flora fauna.
Menurut dia, penanaman pohon di semua area Pertamian EP Asset 5 yang merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) terutama dilahan kritis yang harus dihijaukan kembali dan dijaga kelestariannya.
Selain itu, katanya, sebagai bentuk dukungan terhadap program 1 milyar pohon yang dicanangkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Program Gubernur Kaltim tahun 2010 yakni One Man Five Tree (satu orang wajib menanam 5 pohon untuk mengatasi pemanasan Global.
Dia mengatakan, ketika mencanangkan program menanam 1 miliar pohon, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan tahun 2050 populasi penduduk dunia akan mencapai 9 miliar. Oleh karena itu sangat dibutuhkan udara bersih, makanan, energi, air, dan sumber daya.
"Bahkan pada tahun 2050, sumber daya energi kita akan menurun sebesar sekitar 40 persen dan suplai makanan 60 persen. Oleh karena itu Presiden mengajak semua pihak menjaga iklim dari hal-hal kecil seperti penggunaan bahan daur ulang dan menggalakkan penanaman pohon," katanya
Sementara Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak telah mencanangkan program menanam pohon pada tahun 2010 terutama di lahan-lahan kritis diseluruh diwilayah kaltim yang seluasnya diperkirakan mencapai 22,8 juta hektar.
Gubernur Kaltim targetkan dalam kawasan hutan akan dilakukan penanaman pohon pada lahan seluas 4,2 juta, diluar kawasan hutan akan ditanam sekitar 2,2 juta atau seluas 6,4 juta hektar.
Selain itu juga digalakkan kegiatan reboisasi, sehingga luas keseluruhan mencapau 86.809 hektar. Kemudian juga ada kegiatan penghijauan dari dana Gerhan seluas 89,947 hektare.
Dari realisasi penanaman pohon yang selama ini di Kaltim, baru 3,6 juta pohon dan hutan rakyat baru 65.931 hektar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Field Manager PT Pertamina Asset 5 Field Sangatta, Abdul Muhar di Sangatta, Sabtu mengatakan, pada 2013 ini pihaknya telah menanam sebanyak 11 ribu pohon yang tersebar di dua lokasi, yakni di kawasan pantai perbatasan Bontang dengan Sangatta dan di area pengeboran sekitar Desa Sangkima.
Menurut dia, sebanyak 6 ribu pohon mangrove yang ditanam di kawasan pantai perbatasan Bontang dan Sangatta dan 6 ribu pohon ulin, trembesit dan pohon rambutan di Desa Sangkima
"Dalam kurun waktu dua tahun PT Pertamina EP Asste 5 Feld Sangatta telah menanam lebih dari 16.500 pohon mangrove dan pohon khas Kalimantan serta pohon buah," kata Abdul Muhar.
Menurut dia, tahun 2013 yang paling banyak ditanam adalah mangrove sebanyak 6 ribu pohon dari total 11 ribu pohon, sedangkan tahun lalu mangrove sebanyak 2.500 pohon dan pohon khas sebanyak 3 ribu pohon ditanam di kawasan bekas pengeboran minyak dan di sepanjang jalan Desa Sangkima.
Didampingi Kepala Layanan Operasi Nanang Electra Abipriyo, dia mengatakan, program rutin tahunan menanam mangrove sebagai kepedulian Pertamina EP Asset 5 Field Sangatta untuk ikut serta menyelamatkan abrasi laut dan flora fauna.
Menurut dia, penanaman pohon di semua area Pertamian EP Asset 5 yang merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) terutama dilahan kritis yang harus dihijaukan kembali dan dijaga kelestariannya.
Selain itu, katanya, sebagai bentuk dukungan terhadap program 1 milyar pohon yang dicanangkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Program Gubernur Kaltim tahun 2010 yakni One Man Five Tree (satu orang wajib menanam 5 pohon untuk mengatasi pemanasan Global.
Dia mengatakan, ketika mencanangkan program menanam 1 miliar pohon, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan tahun 2050 populasi penduduk dunia akan mencapai 9 miliar. Oleh karena itu sangat dibutuhkan udara bersih, makanan, energi, air, dan sumber daya.
"Bahkan pada tahun 2050, sumber daya energi kita akan menurun sebesar sekitar 40 persen dan suplai makanan 60 persen. Oleh karena itu Presiden mengajak semua pihak menjaga iklim dari hal-hal kecil seperti penggunaan bahan daur ulang dan menggalakkan penanaman pohon," katanya
Sementara Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak telah mencanangkan program menanam pohon pada tahun 2010 terutama di lahan-lahan kritis diseluruh diwilayah kaltim yang seluasnya diperkirakan mencapai 22,8 juta hektar.
Gubernur Kaltim targetkan dalam kawasan hutan akan dilakukan penanaman pohon pada lahan seluas 4,2 juta, diluar kawasan hutan akan ditanam sekitar 2,2 juta atau seluas 6,4 juta hektar.
Selain itu juga digalakkan kegiatan reboisasi, sehingga luas keseluruhan mencapau 86.809 hektar. Kemudian juga ada kegiatan penghijauan dari dana Gerhan seluas 89,947 hektare.
Dari realisasi penanaman pohon yang selama ini di Kaltim, baru 3,6 juta pohon dan hutan rakyat baru 65.931 hektar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013