Pemerintah Kabupaten Paser mendapat penghargaan sertifikat bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan karena berhasil mengatasi penyakit Frambusia. 

Penghargaan ini diserahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada  Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Paser Romif Erwinadi, di Jakarta, Selasa. 

Penghargaan ini diterima Kabupaten Paser dan 103 Kabupaten/kota lain bersamaan dengan peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) sedunia.

“Serifikat ini diberikan karena Pemda berhasil melakukan eradikasi atau pemusnahan penyakit Frambusia,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Paser, dr. Ainun Jariyah yang ikut mendampingi  Romif Erwinadi menerima penghargaan itu. 

Frambusia, kata Ainun, merupakan penyakit yang muncul karena adanya Bakteri Treponema Pallidum, disebabkan karena pola hidup yang tidak bersih. 

“Di Paser penyakit ini lama sudah tidak ditemukan sejak 2009,” katanya.

Penyakit ini umumnya dikenal masyarakat dengan sebutan korengan, yang sudah sangat akut hingga menggerogoti tulang.

 “Korengan ini sering dikerubungi lalat. Saat ini sudah tidak ada lagi di Kabupaten Paser,” ucapnya.

Pada bulan Oktober 2022 lalu, kata Ainun, telah dilakukan penilaian oleh Kementerian Kesehatan terhadap 19 puskesmas untuk mensurvei apakah penyakit tersebut masih ada.

Eradikasi, atau upaya penghapusan jenis penyakit ini dilakukan Pemda Paser melalui berbagai kegiatan penyuluhan, deteksi dini di penjaringan sekolah, pemeriksaan atau skrining Frambusia di sekolah-sekolah dan di puskesmas keliling, serta kegiatan rapid tes pada anak yang diduga suspek Frambusia di beberapa lokasi.

“Kami lakukan juga tes kepada seluruh dokter di 19 puskesmas, termasuk tes kepada Kepala Dinas Kesehatan,” ucapnya.

Promosi kesehatan juga dilakukan ke sekolah-sekolah, posyandu, puskesmas keliling, dan media sosial, dalam rangka pencegahan penyakit tersebut.

“Kami juga melaksanakan peningkatan kompetensi bagi petugas kesehatan. Alhamdulilah, kami dapat nilai cukup untuk dinyatakan Paser termasuk daerah yang telah eradikasi Frambusia,” tutup Ainun.

Pewarta: R. Wartono

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023