Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sekretaris Badan Perpustakaan Provinsi Kaltim Anthony Rakhman menyatakan bahwa rencana pembangunan Gedung "Center Of Excellent" atau Pusat Unggulan Layanan Informasi Budaya khusus wilayah Kalimantan sudah matang.
"Gedung ini akan dibangun di Jl Perjuangan, Samarinda, mencapai tujuh lantai yang digabung dengan Badan Perpustakaan Provinsi Kaltim sehingga antara perpustakaan dan Center Of Excellent berada dalam satu kawasan," ujar Anthony Rakhman di Samarinda, Jumat.
Luas lahan yang disiapkan sekitar 2 hektare dan sudah mengalami pembebasan sehingga tidak ada kendala dalam rencana pembangunannya. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan desain rencana pembangunannya atau detail engineering design (DED).
Apabila DED-nya sudah tuntas, lanjutnya, maka akan dilanjutkan dengan pembangunan Gedung Perpustakaan yang dipadu dengan Gedung Center Of Excellent, sehingga alam kawasan itu mampu mempermudah sistem operasionalnya.
Dia mengatakan dipilihnya lokasi tersebut karena untuk menjangkau pengunjung perpustakaan yang saat ini sebagian besar adalah mahasiswa, yakni mencapai 75 persen dari rata-rata 1.100 pengunjung per hari. Di lokasi tersebut dekat dengan kampus Universitas Mulawarman dan sejumlah perguruan tinggi swasta.
Terkait dengan persiapan mewujudkan suksesnya Center Of Excellent, dia mengatakan bahwa Badan Perpustakaan Nasional pada 2010 telah menunjuk Kaltim menjadi Pusat Unggulan Informasi Budaya untuk wilayah Kalimantan, sejak itu pihaknya terus melakukan sejumlah persiapan.
Di antaranya adalah mengumpulkan buku-buku tulisan tangan kuno atau manuskrip untuk dialihmediakan ke bentuk digital. Buku-buku tersebut sangat banyak yang diwariskan dari zaman kerajaan di sejumlah daerah di Kaltim.
Kerajaan yang masih menyimpan sejumlah sejumlah bukti warisan budaya itu antara lain berada eks Kerajaan Paser Belengkong Kabupaten Paser, Kerajaan Sambaliung di Kabupaten Berau, dan Kerajaan Mulawarman di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Bahkan, katanya, pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah provinsi di Pulau Kalimantan, seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, yakni membahas tentang koleksi warisan nenek moyang di masing-masing daerah untuk dialihmediakan.
Guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terhadap kebutuhan perpustakaan, lanjutnya, selain fasilitas berupa gedung yang akan dibangun lebih representatif, pihaknya juga segera membangun katalog Induk yang melingkupi 40 perpustakaan di daerah.
Terkait dengan rencana pembangunan catalog induk itu, maka pihaknya bekerjasama dengan perpustakaan di kabupaten dan kota agar melengkapi database (basis data) koleksi digital agar mudah dikoneksikan.
Hanya saja, selama ini perpustakaan umum, instansi pemerintah, perpustakaan sekolah, maupun perpustakaan di perguruan tinggi mengelola katalog masih secara manual.
Apabila perpustakaan ingin melakukan otomasi dengan membangun data katalog berbasis teknologi informasi, maka investasinya hanya menyediakan dua komputer dan sistem yang dibangun memanfaatkan aplikasi open source, yakni sesuai dengan yang dilakukan Badan Perpustakaan Kaltim.
Melalui pengelolaan database koleksi digital, maka kerjasama antarperpustakaan dapat lebih ditingkatkan, termasuk pertukaran data koleksi lebih efektif dan efisien sehingga data koleksi perpustakaan dapat diakses oleh masyarakat luas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Gedung ini akan dibangun di Jl Perjuangan, Samarinda, mencapai tujuh lantai yang digabung dengan Badan Perpustakaan Provinsi Kaltim sehingga antara perpustakaan dan Center Of Excellent berada dalam satu kawasan," ujar Anthony Rakhman di Samarinda, Jumat.
Luas lahan yang disiapkan sekitar 2 hektare dan sudah mengalami pembebasan sehingga tidak ada kendala dalam rencana pembangunannya. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan desain rencana pembangunannya atau detail engineering design (DED).
Apabila DED-nya sudah tuntas, lanjutnya, maka akan dilanjutkan dengan pembangunan Gedung Perpustakaan yang dipadu dengan Gedung Center Of Excellent, sehingga alam kawasan itu mampu mempermudah sistem operasionalnya.
Dia mengatakan dipilihnya lokasi tersebut karena untuk menjangkau pengunjung perpustakaan yang saat ini sebagian besar adalah mahasiswa, yakni mencapai 75 persen dari rata-rata 1.100 pengunjung per hari. Di lokasi tersebut dekat dengan kampus Universitas Mulawarman dan sejumlah perguruan tinggi swasta.
Terkait dengan persiapan mewujudkan suksesnya Center Of Excellent, dia mengatakan bahwa Badan Perpustakaan Nasional pada 2010 telah menunjuk Kaltim menjadi Pusat Unggulan Informasi Budaya untuk wilayah Kalimantan, sejak itu pihaknya terus melakukan sejumlah persiapan.
Di antaranya adalah mengumpulkan buku-buku tulisan tangan kuno atau manuskrip untuk dialihmediakan ke bentuk digital. Buku-buku tersebut sangat banyak yang diwariskan dari zaman kerajaan di sejumlah daerah di Kaltim.
Kerajaan yang masih menyimpan sejumlah sejumlah bukti warisan budaya itu antara lain berada eks Kerajaan Paser Belengkong Kabupaten Paser, Kerajaan Sambaliung di Kabupaten Berau, dan Kerajaan Mulawarman di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Bahkan, katanya, pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah provinsi di Pulau Kalimantan, seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, yakni membahas tentang koleksi warisan nenek moyang di masing-masing daerah untuk dialihmediakan.
Guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terhadap kebutuhan perpustakaan, lanjutnya, selain fasilitas berupa gedung yang akan dibangun lebih representatif, pihaknya juga segera membangun katalog Induk yang melingkupi 40 perpustakaan di daerah.
Terkait dengan rencana pembangunan catalog induk itu, maka pihaknya bekerjasama dengan perpustakaan di kabupaten dan kota agar melengkapi database (basis data) koleksi digital agar mudah dikoneksikan.
Hanya saja, selama ini perpustakaan umum, instansi pemerintah, perpustakaan sekolah, maupun perpustakaan di perguruan tinggi mengelola katalog masih secara manual.
Apabila perpustakaan ingin melakukan otomasi dengan membangun data katalog berbasis teknologi informasi, maka investasinya hanya menyediakan dua komputer dan sistem yang dibangun memanfaatkan aplikasi open source, yakni sesuai dengan yang dilakukan Badan Perpustakaan Kaltim.
Melalui pengelolaan database koleksi digital, maka kerjasama antarperpustakaan dapat lebih ditingkatkan, termasuk pertukaran data koleksi lebih efektif dan efisien sehingga data koleksi perpustakaan dapat diakses oleh masyarakat luas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013